Breaking News

Warga Lapas Tewas Tak Wajar

Lapas Kelas IIA Bontang: Warga Binaan Meninggal Karena Sakit, Sempat Mengeluhkan Sesak Napas

Lapas Kelas IIA Bontang menegaskan bahwa warga binaannya, Fa alias Ds (25), warga Sanggata, Kabupaten Kutai Timur, meninggal dunia akibat sakit

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
DOK TRIBUNKALTIM.CO
LAPAS BONTANG - Suasana Lapas Bontang pada Rabu (19/5/2021). Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Bontang, Angga Nurdiansyah, menyatakan bahwa penyebab kematian Fa sudah dikonfirmasi melalui pemeriksaan medis.(DOK TRIBUNKALTIM.CO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Lapas Kelas IIA Bontang menegaskan bahwa warga binaannya, Fa alias Ds (25), warga Sanggata, Kabupaten Kutai Timur, meninggal dunia akibat sakit setelah sempat menjalani perawatan selama dua minggu sebelum dilarikan ke RSUD Taman Husada Bontang, pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 06.00 WITA.

Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Bontang, Angga Nurdiansyah, menyatakan bahwa penyebab kematian Fa sudah dikonfirmasi melalui pemeriksaan medis.

"Terkait video yang beredar memang benar adanya. Namun, penyebab kematian sesuai dengan surat keterangan dari dokter," kata Angga melalui pesan WhatsApp, Selasa (11/3/2025).

Baca juga: Polisi Dalami Kasus Kematian Warga Binaan Lapas Bontang: Keluarga Korban Tolak Autopsi

Menurutnya, Fa mengalami gangguan kesehatan sebelum meninggal.

Ia sempat mengeluhkan sesak napas dan mendapatkan perawatan di klinik Lapas sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Bontang, di mana ia mengembuskan napas terakhir.

"Yang bersangkutan menderita sakit sesuai hasil pemeriksaan dokter dan rekam medisnya. Dari keterangan medis, Fa mengalami TBC, gangguan hati, dan ginjal," jelasnya.

Isu dugaan penganiayaan mencuat setelah beredar video jenazah korban yang menunjukkan adanya memar di punggung serta luka di kaki dan kepala.

Dalam video itu, seorang pria diduga ayah korban tampak emosional saat melihat kondisi anaknya dan mempertanyakan penyebab kematian.

Saat ditanya soal luka di tubuh korban, Angga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan tetap merujuk pada hasil medis.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kemungkinan penyelidikan lebih lanjut.

TribunKaltim.co juga berupaya meminta keterangan dari pihak RSUD Bontang melalui Kepala Bagian Hukum, Kehumasan dan Kerjasama, Syariful Rahman. 

Namun Syariful juga belum bisa memberikan jawaban. "Saya masih di Sekambing rapat, nanti saya tanyakan (dokter yang menangani-red)," terangnya melalui pesan WhatsApp.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved