Ibu Kota Negara
Penyebab 10 Titik Rawan Banjir di IKN Kaltim, OIKN Beber Teknologi Pencegah Banjir di IKN Nusantara
Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim. OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim.
OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara.
Tengok juga 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim.
Sebanyak 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim tersebut berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama kurun waktu tahun 2020-2024.
Baca juga: Penampakan Masjid Negara IKN di Kaltim, Batal Digunakan untuk Sholat Idul Fitri 2025
Otorita IKN pun berupaya melakukan pencegahan dan penanganan banjir di kawasan IKN Kaltim secara holistik.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Harold Pantouw menuturkan, terdapat 10 titik rawan banjir di IKN, berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020-2024.
Beberapa desa yang memiliki potensi banjir tinggi, adalah Desa Teluk Dalam, Bukit Raya, Sungai Seluang, Muara Jawa Ulu, dan Samboja Kuala di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa.
Kemudian Desa Bumi Harapan, Kelurahan Mentawir, Desa Suka Raja, Wonosari, dan Tengin Baru di Kecamatan Sepaku.
"Potensi banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti belum optimalnya tata ruang, curah hujan tinggi, kenaikan muka air laut, dan pembukaan lahan di hulu sungai," ujar Troy kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Teknologi Canggih
Troy memastikan, Otorita IKN terus berupaya melakukan pencegahan banjir secara holistik, meliputi penyediaan rekomendasi kebijakan multisektor melalui Dokumen Kajian Risiko Bencana, dan evaluasi kondisi eksisting area rawan banjir berdasarkan tata ruang IKN.
Kemudian pemantauan tutupan lahan di hulu sungai, pembangunan bangunan pengendali banjir, rehabilitasi lahan dengan tanaman berdaya serap air tinggi, dan embangunan sistem pemantauan banjir berbasis teknologi.
Upaya selanjutnya adalah pengawasan aktivitas ilegal yang berpotensi menimbulkan banjir, dan relokasi masyarakat di area rawan banjir.
Selain itu, upaya pengendalian banjir dan ketersediaan air baku dilakukan melalui penerapan konsep Zero Delta Q dan Water Sensitive Urban Development (WSUD).

Terkait pengembangan IKN dengan konsep smart forest city, Otorita juga telah mengimplementasikan Smart Water Management System (SWMS), dan pengembangan sistem pemantauan berbasis sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR).
Untuk mendeteksi titik rawan banjir, digunakan teknologi seperti Early Warning System (EWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).
Baca juga: Nasib Warga Kukar dan PPU yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN, Sudah Dapat Kompensasi?
"Kami juga melakukan pemetaan aliran sungai dan analisis topografi dengan teknologi GIS, serta menjalin kerja sama dengan BMKG untuk prediksi curah hujan," ujar Troy.
Dia menambahkan, seluruh teknologi yang diterapkan ini telah terintegrasi dengan Integrated Command and Control Center (ICCC) sejak akhir 2024.
"Hal ini memungkinkan pemantauan dan respons yang lebih cepat terhadap potensi banjir," tuntas Troy seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Dengan berbagai upaya ini, Otorita IKN berkomitmen untuk meminimalkan risiko banjir dan memastikan keamanan serta kenyamanan warga di IKN.
Viral Bandara IKN Kebanjiran
Sebelumnya, bandara VVIP di IKN Kaltim sempat terendam banjir 24 Januari 2025 usai hujan deras dengan intensitas tinggi.
Kondisi terkini Bandara VVIP di IKN Kaltim yang sempat terendam banjir, terlihat masih banyak lumpur.
Bahkan dari pantauan TribunKaltim.co, bagian dalam gedung Bandara VVIP di IKN Kaltim ini masih berlumpur di sejumlah titik.
Banjir yang merendam bandara VVIP di IKN Kaltim ini sempat menjadi viral di medsos.
Potongan video yang menunjukkan banjir yang merendam bandara VVIP IKN Kaltim ramai tersebar di Facebook maupun TikTok.
Banjir yang menggenangi kawasan sekitar halaman gedung utama dan area bandara VVIP IKN Kaltim dengan ketinggian genangan diperkirakan mencapai kurang lebih 40 centimeter.
Selasa (28/1/2025) sore, TribunKaltim.co menelusuri lokasi bandara VVIP IKN Kaltim sempat terendam banjir.
Terlihat genangan air yang merendam area bandara yang digadang-gadang akan menjadi bandara tercanggih itu sudah surut.
Hanya menyisakan lumpur tanah bekas banjir yang masih menutupi sebagian besar area halaman gedung utama bandara VVIP IKN.

Menurut keterangan salah satu pekerja, genangan air yang merendam area bandara VVIP IKN sudah surut saat itu juga setelah petugas dan para pekerja melakukan penyedotan genangan banjir menggunakan mesin pompa yang alirkan ke saluran pembuangan air yang ada di kawasan tersebut.
"Gak lama (banjirnya) karena airnya disedot pake pompa mesin ke saluran gorong-gorong besar di sana," ujar salah satu pekerja sembari menunjuk ke arah gorong -gorong yang ada disekitar area bandara.
Di kawasan sekitar halaman gedung utama bandara IKN juga terlihat masih ada genangan air yang cukup dalam.
Menurut para pekerja lainnya, genangan air tersebut merupakan sumber mata air yang tidak pernah surut meski disedot menggunakan mesin pompa.
"Itu mata air mas, gak pernah surut memang. Kalau disedot airnya kering tapi nda lama nanti ada lagi.
Itu dalam, mungkin lebih 2 meter," ujar pekerja lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya.
Bahkan genangan yang disebut sumber mata air tersebut dijadikan tempat mandi oleh para pekerja.
"Iya bisa (buat mandi), ini baru selesai dan cuci baju kerja juga," tambah pekerja tersebut.
Tribunkaltim.co kemudian mencoba melakukan penelusuran lebih lanjut disekitar area bandara IKN.
Di dalam arena gedung tampak terlihat bersih dan tidak ada tanda-tanda bekas genangan air bekas banjir karena menurut pekerja, genangan air tidak sampai masuk ke dalam gedung bandara.
Sementara di luar gedung tepatnya di kawasan area parkiran pesawat terlihat sejumlah armada kendaraan proyek hingga mobil penyapu jalan tampak sibuk melakukan bersih-bersih.
Mereka menyapu sisa-sisa tanah pasir yang ada di dalam area tersebut.
Sedangkan gedung utama bandara VVIP terlihat ditutup rapat dan dijaga oleh petugas keamanan. Nampak juga ada pagar kawat besi yang membatasi area gedung dan area parkir pesawat.
Bandara IKN tersebut berada di bawah bukit yang dipangkas, sementara di luar kawasan bandara terdapat anak sungai yang membentang tak jauh dari pinggir jalan utama.
Saat ini pembangunan gedung-gedung fasilitas pendukung bandara VVIP IKN masih terus dikebut dan ditargetkan rampung secepatnya agar bisa difungsikan untuk mendukung transportasi udara di kawasan ibukota Nusantara.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F Laisa mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan tinggi hampir setiap hari, dan saluran drainase pembuangan belum selesai.
Akibatnya, air pembuangan belum dapat dibuang dengan cepat, sehingga terjadi genangan.
Namun begitu, banjir tidak mengganggu pekerjaan konstruksi fisik yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian.
"Saat ini masih berjalan penyelesaiannya.
Justru yang sekarang mengganggu karena curah hujan tinggi, di lapangan hampir setiap hari hujan dan saluran drainase belum selesai," terang Khusnu, Selasa (28/1/2025.
Hal senada dikatakan Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Danis Hidayat Sumadilaga, bahwa banjir sudah surut pada hari kejadian dengan cara dipompa.
"Kejadiannya di area sekitar gedung terminal, bukan di area udara atau landasan pacu (runway), karena ada drainase yang tersumbat," imbuh Danis seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Untuk diketahui, pembangunan landasan pacu sepanjang 3.000 meter ditargetkan selesai pada Maret 2025, meskipun sejatinya kontrak proyek berakhir pada April 2025.
Berdasarkan progres di lapangan, pembangunan landasan pacu Bandara IKN bakal selesai seluruhnya lebih cepat dari target.
"Kalau kontraknya sampai akhir April, tapi monitoring saya kemarin, akhir Maret sudah bisa selesai," ujar Danis.
Danis juga menjelaskan bahwa saat ini tahap pembangunan landasan pacu Bandara IKN sudah masuk ke pengaspalan lapisan terakhir.
Ada pun pembangunan Bandara IKN dilaksanakan oleh dua kementerian, yakni Kementerian PU untuk landasan pacu dan Kementerian Perhubungan untuk bangunan gedung dan operasional bandara.
Jika kelak beroperasi, Bandara IKN atau Bandara Internasional Nusantara akan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan.
Secara resmi, Bandara Internasional Nusantara berlokasi di Directorate General of Civil Aviation (DGCA) atau Ditjen Hubud, Nusantara Airport Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Ditjen Hubud, dengan terdaftar di ICAO, maka Bandara Internasional Nusantara sah memiliki status operasi untuk umum. Namun demikian, bandara ini masih digunakan untuk penerbangan domestik, sebagaimana tertulis dalam laman tersebut.
Sebelumnya, Bandara Internasional Nusantara bernama Bandara VVIP atau Naratetama.
Penamaan Bandara VVIP IKN diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara.
Tertulis dalam Pasal 2 Perpres tersebut, Bandara VVIP merupakan bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN.
Karenanya, Perpres tersebut tentu bakal direvisi.
Baca juga: Rumahnya Retak dan Banjir Akibat Jalan Tol IKN, Warga Karang Joang Balikpapan Gugat Kontraktor
(Tribunkaltim.co/Zainul Marsyafi-kompas.com)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.