Ramadhan 2025
Merawat Kemabruran Puasa 16 - Dari Khauf ke Khasyyah
Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat kaya dengan kosakata (mufradat). Itulah sebabnya ada kesulitan di dalam menerjemahkan Al-Qur'an
Perbedaan kedua kosakata itu juga mengisyaratkan perbedaan sikap.
Jika ingin selamat dari objek yang ditakuti dalam kata khauf, maka kita harus menjauhi objek itu.
Misalnya jika ingin selamat dari harimau atau tsunami jauhi objek itu, karena jika dekat maka terancam bahaya mematikan.
Sebaliknya jika ingin selamat dari objek yang ditakuti dalam kata khasyyah, maka kita harus mendekati objek yang ditakuti itu.
Jika kita menjauhi Tuhan pasti kita akan binasa.
Tegasnya jika ingin selamat dari objek yang ditakuti (makhluk) jauhi objek itu. Jika ingin selamat dari objek yang ditakuti (Khaliq), dekati objek itu.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa 14 - Dari al-Taib Menuju al-Tawwab
Banyak di antara kita belum cerdas mencari penyelamatan diri dari objek yang ditakuti.
Jika ingin selamat dari siksa neraka maka seharusnya kita menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti perzinahan, pembunuhan, korupsi, dan pendaliman.
Dengan demikian kita akan selamat dari siksa neraka.
Sebaliknya jika kita mendambakan surga maka kita harus mendekati sedekat-dekatnya Allah SWT sebagai objek yang ditakuti.
Idealnya, kita di dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT betul-betul tanpa pamrih. Tidak berharap surga atau berlindung kepada-Nya agar tidak masuk neraka, tetapi semata-mata kita lakukan pengabdian karena Allah SWT, sebagaimana di dalam ikrar kita: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya karena Allah SWT". (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.