Berita Samarinda Terkini

Pasar Pagi Belum Rampung, Warga Samarinda Beralih Belanja Baju Lebaran di Segiri Grosir

Meskipun harus berpindah tempat, antusiasme masyarakat untuk berbelanja tetap tinggi

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
BELANJA BAJU LEBARAN - Menjelang Lebaran, Segiri Grosir Samarinda (SGS) dipenuhi warga yang berburu pakaian baru. Meski Pasar Pagi masih dalam tahap revitalisasi, para pedagang dan pembeli tetap antusias berbelanja di lokasi sementara ini. (16/3) (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hari Raya Idulfitri 2025 tinggal dua minggu lagi. Menjelang hari kemenangan, masyarakat mulai berburu pakaian baru untuk tampil lebih modis bersama keluarga.

Di Samarinda Pasar Pagi selama ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan favorit warga dalam memenuhi kebutuhan Lebaran. 

Namun, sejak dilakukan revitalisasi total oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, ribuan pedagang harus direlokasi ke beberapa tempat sementara, salah satunya di Segiri Grosir Samarinda (SGS) yang berlokasi di Jalan Pahlawan.  

Baca juga: Pemkot Samarinda Andalkan TP PKK dan Posyandu Turunkan Stunting

Meskipun harus berpindah tempat, antusiasme masyarakat untuk berbelanja tetap tinggi.

Wati, salah satu pengunjung, mengaku sudah terbiasa membeli baju Lebaran di Pasar Pagi, namun kali ini harus beralih ke SGS.  

“Saya memang selalu beli baju Lebaran di Pasar Pagi, tapi berhubung pindah karena dibangun ulang, ya mau gak mau ke sini (SGS). Memang agak jauh, apalagi saya dari Samarinda Seberang, tapi gak apa-apa," ujarnya pada TribunKaltim, Minggu (16/3/25).

Hal serupa diungkapkan Slamet, pengunjung lainnya yang rutin membeli pakaian Lebaran untuk keluarganya. 

Ia menilai lokasi SGS lebih rapi dibandingkan Pasar Pagi sebelum direvitalisasi, tetapi kendala utama yang ia hadapi adalah masalah parkir.  

“Memang lebih lapang di sini kalau berbelanja, cuma di sini susah parkirannya. Saking ramainya, saya butuh 20 menitan lebih untuk cari tempat parkir motor," kata Slamet.  

Di sisi lain, para pedagang juga merasakan dampak relokasi ini. Meskipun tetap mendapat pelanggan, mereka menilai jumlah pengunjung tidak seramai saat masih berada di Pasar Pagi

Ani, salah satu pedagang pakaian, bersyukur dagangannya tetap laris, tetapi ia mengakui bahwa jumlah pembeli lebih banyak ketika masih berjualan di lokasi lama.  

“Alhamdulillah ramai saja, tapi sebenarnya lebih ramai di Pasar Pagi dulu," ungkap Ani.  

Sementara itu, Abi, pedagang pakaian lainnya, memperkirakan bahwa proses pembangunan kembali Pasar Pagi masih akan memakan waktu yang cukup lama sebelum mereka bisa kembali berjualan di sana. 

Hingga saat ini, ia mengaku belum mendapatkan informasi resmi mengenai kepindahan kembali ke bangunan baru.  

“Kalau untuk kembali lagi ke Pasar Pagi dengan bangunan yang baru, kayaknya setahun lagi baru bisa pindah. Karena belum tahu juga infonya," katanya.  

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved