Berita Kaltim Terkini
Sempat Meroket, Harga Cabai Rawit di Kaltim Rp 100 Ribu per Kilogram di Bulan Ramadhan 2025
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim merilis harga cabai terbaru
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Memasuki pertengahan Ramadan 2025, harga cabai rawit mulai menuju angka stabil.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim merilis harga cabai terbaru.
Sempat menembus angka Rp140 ribu per kilogram, kini cabai rawit berada di harga Rp100 ribu per kilogram.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih menjelaskan penyebab harga cabai rawit melambung sebab kebutuhan banyak, sementara ketersediaan cukup terbatas.
Baca juga: Pasar Pagi Belum Rampung, Warga Samarinda Beralih Belanja Baju Lebaran di Segiri Grosir
"Apalagi kita (Kaltim) bukan daerah produsen cabai. Kita masih bergantung pada Sulteng (Sulawesi Tengah)," jelas Heni, Minggu (16/3/2025).
Selain Sulteng, Provinsi Jawa Timur (Jatim) juga menjadi daerah pemasok cabai.
Namun belakangan cuaca ekstrem menyebabkan produksi cabai di Jatim juga mengalami penurunan drastis.
Dengan kondisi tersebut, Jatim akhirnya meminta pasokan cabai dari Provinsi Sulteng.
"Karena hal itu sebagian produksi cabai di Sulteng diarahkan ke Jatim. Makanya pasokan ke Kaltim juga berkurang sehingga terjadi kenaikan harga," jelas Heni.
Kabar baiknya, lanjut Heni, pertengahan Ramadan 2025 ini produksi cabai di Jatim perlahan membaik dan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Oleh sebab itu seiring pasokan yang mulai stabil, harga cabai di pasar tradisional Kaltim berangsur-angsur menurun.
"Jadi itu kronologis kenapa harga cabai naik turun. Cuma sekarang bawang merah, telur ayam, daging ayam dan beras ada kenaikan harga. Tapi tidak signifikan. Semua masih terkontrol dan diharapkan masyarakat tidak perlu membeli berlebihan karena stok dipastikan cukup," pungkas Heni Purwaningsih.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menegaskan bahwa pemprov mengupayakan agar stok dan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) tetap stabil selama bulan suci Ramadan.
Bahkan stabilitas harga dan pasokan Bapokting menjadi atensi khusus oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Biasa penyebab harga cukup tinggi karena transportasinya saat pengiriman. Kalau perlu biaya pengiriman kota subsidi agar harga bapokting di setiap daerah (Kaltim) tetap stabil," tegas Rudy Masud. (*)
5 Daerah dengan Realisasi Anggaran Bansos Pangan Tertinggi di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Musda XIV KNPI Kaltim 2025 Diwarnai Ketegangan di Luar Ruangan |
![]() |
---|
Unmul Wisuda 2.518 Wisudawan, Rektor Minta Lulusan tak Hanya Cari Kerja tapi Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Penyertaan Modal Rp50 miliar untuk 3 BUMD Kaltim, Sekda: Saya tak Hafal Rinciannya |
![]() |
---|
Ananda Moeis Ingatkan Direksi Baru BUMD Pemprov Kaltim untuk Hasilkan PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.