Berita Nasional Terkini

Penyebab IHSG Anjlok versi Media Asing: IKN, MBG, Danantara, hingga Sri Mulyani

Inilah macam-macam penyebab IHSG ambruk versi media asing, dari IKN, Makan Bergizi Gratis, Danantara, hingga Sri Mulyani.

KONTAN/Cheppy A. Muchlis
PENYEBAB IHSG ANJLOK - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3). Ini kata media asing soal penyebab IHSG anjlok. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) 

Bloomberg: Indeks saham terburuk kedua di dunia

Bloomberg menuliskan situasi IHSG turun dengan judul "Indonesian Stock Swoon Rattles Traders, Triggers Circuit Breaker", Selasa.

Media yang berpusat di New York, AS ini mengungkapkan, penurunan IHSG pada Selasa kemarin merupakan penurunan tertajam sejak 2011.

Kondisi ini diyakini terjadi akibat investor asing resah mengetahui kebijakan relokasi anggaran Prabowo, serta mempertanyakan kemampuan Kementerian Keuangan mempertahankan disiplin fiskal akibat penerimaan pemerintah yang rendah.

Media itu pun mengabarkan, pasar saham Indonesia telah jatuh 12 persen sepanjang 2025.

Indeks saham utama ini bahkan terburuk kedua di dunia setelah Thailand. Investor luar negeri pun disebut telah menjual saham Indonesia senilai 1,6 miliar dollar AS (Rp 26,4 triliun) pada kuartal ini. Jumlah itu menghapus semua investasi yang masuk tahun lalu.

Business Times: Investor khawatir atas keberadaan Danantara dan UU TNI

Business Times membahas penurunan IHSG dalam tulisan "Indonesian Stock Dive Triggers Trading Halt Amid Fears of Economy Stalling and Political Uncertainty", Selasa.

Media Singapura itu menyatakan, indeks saham Indonesia anjlok lebih tajam sejak pandemi 2020. Penurunan saham hingga lebih dari enam persen, bahkan mencapai titik terendah sejak September 2011.

Media ini mengabarkan, indeks saham Indonesia anjlok salah satunya akibat pendirian Danantara.

Banyak investor disebut khawatir terhadap Danantara yang mengontrol perusahaan negara dengan aset besar.

Keputusan pemerintah Indonesia yang akan merevisi UU TNI sehingga berpotensi mengizinkan prajurit berperan di lembaga sipil, disebut juga meresahkan investor.

Nilai tukar rupiah pun disorot karena merosot paling tajam se-Asia sebesar Rp 16.472 per dollar AS. Rupiah bahkan disebut menjadi salah satu mata uang terburuk di Asia pada 2025.

Jika dibiarkan, nilai tukar rupiah akan mencapai 17.000 terhadap dollar AS pada akhir tahun.

The Edge: IKN buat investor khawatir

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved