Berita Nasional Terkini

Istri Kapolsek Negara Batin dan Aipda Petrus Dicegat Polisi saat akan ke Jakarta Temui Hotman Paris

Cerita istri Kapolsek Negara Batin dan Aipda Petrus dicegat polisi saat akan ke Jakarta temui Hotman Paris.

Istimewa via Wartakota
ISTRI POLISI LAMPUNG - Pengacara Hotman Paris Hutapea turun tangan menyediakan bantuan hukum untuk keluarga korban kasus penembakan oleh oknum TNI yang menewaskan tiga anggota Polri di arena judi sabung ayam, Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025). Konferensi pers Hotman 911 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025), istri sebut dicegat ke Jakarta saat akan temui Hotman Paris. (Istimewa via Wartakota) 

Isu tiga polisi yang menjadi korban penembakan saat pembubaran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung telah menerima setoran uang mencuat beberapa waktu belakangan.

Namun, bantahan langsung disampaikan oleh pihak keluarga korban.

Istri Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Nia menjadi sosok yang membantah isu suaminya menerima setoran tersebut.

Baca juga: Kompolnas Bantah AKP Lusiyanto Terlibat Judi Sabung Ayam, Sebut Peltu Lubis Coba Nyogok tapi Ditolak

Dia mengaku memang pernah ada orang suruhan Peltu Lubis yang mencoba menyogok AKP Lusiyanto dengan maksud agar bisnis judi sabung ayam berjalan lancar.

Namun, Nia menuturkan sogokan tersebut dengan tegas ditolak oleh Lusiyanto.

POLISI TEWAS DITEMBAK - Foto AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025) dan Istri AKP Anumerta Lusiyanto, Nia membantah soal isu uang tambahan setoran jadi pemicu sang suami gugur tertembak. Istri AKP Anumerta Lusiyanto, sebut suaminya pernah diberi amplop Rp 1 juta oleh penembak agar sabung ayam aman. Milda Dwi Ani, istri Aipda Anumerta Petrus meminta agar dilakukan sidang militer secara terbuka dan disiarkan di televisi serta media sosial. (Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman/Tangkapan layar YouTube Metro TV/Tiktok/@suyonolistrik)
POLISI TEWAS DITEMBAK - Foto AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025) dan Istri AKP Anumerta Lusiyanto, Nia membantah soal isu uang tambahan setoran jadi pemicu sang suami gugur tertembak. Istri AKP Anumerta Lusiyanto, sebut suaminya pernah diberi amplop Rp 1 juta oleh penembak agar sabung ayam aman. Milda Dwi Ani, istri Aipda Anumerta Petrus meminta agar dilakukan sidang militer secara terbuka dan disiarkan di televisi serta media sosial. (Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman/Tangkapan layar YouTube Metro TV/Tiktok/@suyonolistrik) (Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman/Tangkapan layar YouTube Metro TV/Tiktok/@suyonolistrik)

Sebagai informasi, Peltu Lubis diduga menjadi pelaku penembakan terhadap Lusiyanto dan dua anggota polisi lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

"Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau," tuturnya pada Sabtu (23/3/2025).

Tak cuma sekali, Nia menyebut ada orang lain yang turut mencoba menyogok suaminya dengan uang sebesar Rp1 juta dan tetap berujung penolakan dari Lusiyanto.

Dia menegaskan sikap suaminya yang anti sogok dan berniat memberantas perjudian berujung tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu.

"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"

"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia.

Bantahan serupa juga disampaikan oleh istri dari Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Mirdawiani.

Dia mengaku kecewa atas isu bahwa suaminya turut menerima uang setoran dari hasil judi sabung ayam.

Kekecewaan Mirdawiani bertambah ketika isu tersebut berhembus di tengah duka meninggalnya sang suami.

Dia pun memohon agar sidang kasus tewasnya Aipda Anumerta Petrus dan dua korban lainnya digelar secara militer.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved