Berita Bontang Terkini

2.641 Warga Bontang Kaltim Jadi Korban Banjir, Kelurahan Api-Api Jadi Titik Terparah

2.641 warga Bontang Kalimantan Timur jadi korban banjir, Kelurahan Api-Api jadi titik terparah.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
BONTANG BANJIR - Warga RT 7 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur, saat menyemprot lumpur sisa banjir pada Senin (7/4/2025) hari ini. 2.641 warga Bontang Kalimantan Timur jadi korban banjir, Kelurahan Api-Api jadi titik terparah. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (6/4/2025) dini hari memicu luapan air sungai di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Luapan air itu mengakibatkan ribuan rumah warga di sejumlah wilayah di Kota Bontang terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, Usman mengungkapkan, banjir kemarin melanda 2.641 warga dari 903 kepala keluarga di delapan kelurahan.

Kelurahan Api-Api menjadi wilayah dengan dampak terparah dengan 547 warga dari 213 KK terdampak banjir. 

Baca juga: 3 Faktor Penyebab Perumahan Bontang Permai di Kaltim Banjir Besar, Walikota Neni Moerniaeni Bereaksi

Banjir di kawasan itu diperparah dengan jebolnya turap di Perumahan Bontang Permai RT 7 sehingga air sungai langsung menerjang permukiman warga.

Kelurahan lain yang ikut terdampak antara lain Gunung Elai (375 jiwa), Gunung Telihan (364 jiwa), Guntung (352 jiwa), Tanjung Laut (348 jiwa), Tanjung Laut Indah (283 jiwa), Kanaan (186 jiwa), dan Satimpo (186 jiwa).

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyatakan keprihatinannya atas musibah banjir ini saat meninjau lokasi banjir.

Ia menyebut kombinasi hujan ekstrem, air kiriman dari hulu, serta pasang laut yang tidak surut menyebabkan banjir tak bisa cepat surut.

“Ini tidak seperti tahun 2019 yang disebabkan banjir rob. Sekarang turap jebol, hujan ekstrem, dan air laut sedang konda. Akhirnya air menggenang cukup lama,” kata Neni kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

Baca juga: Banjir Surut, Warga RT 7 Bontang Permai Gotong Royong Bersihkan Lumpur

Pemerintah daerah berjanji segera melakukan penanganan darurat, termasuk mengerahkan Dinas PUPR untuk mengeruk aliran sungai yang dipenuhi lumpur setelah banjir.

“Besok harus mulai persiapan pengerukan sungai. Supaya kalau ada air kiriman lagi bisa tertampung, karena sekarang sungainya dangkal akibat lumpur,” terangnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved