Berita Viral
Korban Bertambah! Update Kasus Dokter PPDS Unpad Priguna Anugerah Pratama, Cara Cek Profil PDDIKTI
Inilah update kasus dokter PPDS Unpad Priguna Anugerah Pratamayang rudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung dan cara cek profil PDDIKTI.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah update kasus dokter PPDS Unpad Priguna Anugerah Pratamayang rudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung dan cara cek profil PDDIKTI.
Sederet hal baru terungkap dari kasus dokter PPDS Unpad Priguna Anugerah Pratama, mulai dari pernikahan, hingga kronologi, simak juga cara cek data profil Priguna Anugerah Pratama PDDIKTI.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Surawan ungkap kronologi dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (Unpad) inisial PA (31) diduga merudapaksa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Atas perbuatannya tersebut, Priguna Anugerah Pratama ditangkap di apartemennya di Bandung. Namun saat akan ditangkap, pelaku berupaya mengakhiri hidupnya dengan melukai tangan.
Baca juga: Korban Rudapaksa Dokter Residen Unpad Bertambah, Kepolisian Persilakan Korban Lain Melapor
"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung. Bahkan, si pelaku ternyata sempat mau bunuh diri juga dengan memotong nadi di tangannya," ungkap Surawan, dikutip dari TribunJabar.co.id, Rabu (9/4/2025).
Korban merupakan perempuan berusia 21 tahun berinisial FH.
Kondisi korban disebut sudah membaik, meskipun masih mengalami sedikit trauma.
Surawan lantas menceritakan modus pelaku saat melancarkan aksinya.
Kejadian ini berlangsung pada pertengahan Maret 2025 lalu, saat korban menunggu sang ayah yang tengah menjalani perawatan.
Pelaku dengan tega memanfaatkan kondisi ayah korban yang tengah kritis untuk menyalurkan hawa nafsunya.
"Korban berusia 21 tahun sedangkan pelaku 31 tahun. Awal kejadian pukul 17.00 WIB, pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ucap Surawan.
Pelaku yang diketahui merupakan mahasiswa semester dua PPDS, mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.

Pelaku lalu menyuntikkan cairan bening yang merupakan obat bius jenis Midazolam hingga korban tak sadarkan diri.
Korban sadar beberapa jam setelahnya dan langsung merasakan nyeri pada bagian kemaluan.
Wanita 21 tahun itu lantas melakukan visum dengan dokter Obstetri dan Ginekologi (Obgyn).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.