Demo Kasus Mengadang Hauling

BREAKING NEWS: Koalisi Masyarakat Sipil Demo di Kantor Gubernur Kaltim soal Kasus di Muara Kate

Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga Desa Muara Kate dan Desa Batu Kajang Kabupaten Paser berunjuk rasa di Samarinda Kalimantan Timur

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga Desa Muara Kate dan Desa Batu Kajang Kabupaten Paser berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (15/4/2025) pagi. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga Desa Muara Kate dan Desa Batu Kajang Kabupaten Paser berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (15/4/2025) pagi. 

Pantauan TribunKaltim.co, unjuk rasa tersebut mengusung isu tentang mengecam praktek tambang ilegal dan penggunaan jalan umum untuk lalu-lintas kendaraan pengangkut hasil batu bara. 

Aksi unjuk rasa tersebut mereka sampaikan melalui aksi teatrikal. 

Para pengunjuk rasa menonjolkan simbol-simbol dunia pertambangan di Kalimantan Timur. Di antaranya ada minatur truk pengangkut batu bara. 

Baca juga: Aksi Emak-emak Halau Truk Hauling Batu Bara di Paser, Pengamat Sebut Cermin Kegagalan Forkopimda

Kontan aksi ini membuat kemacetan lalu-lintas di sepanjang Jalan Gajah Mada, sekitaran kantor Gubernur Kaltim. 

Di antara pengunjuk rasa terlihat suguhkan adegan, ada serpihan batu bara yang dimuat puluhan truk itu berjatuhan ke jalan.

Selain itu ada juga yang sampaikan orasi, "Negara membunuh rakyatnya," teriak satu di antara pengunjuk rasa.

Terlihat dari mereka juga ada yang sambil membawa spanduk bertuliskan "Gubernur Cuek Poll."

Mereka para pengunjuk rasa juga berusaha untuk memaksa masuk ke area dalam kantor Gubernur Kaltim namun dijaga aparat kepolisian.  

Pengunjuk rasa suarakan persoalan pelanggaran hak asasi manusia dan penggunaan jalan umum untuk aktivitas hauling batubara di wilayah Kabupaten Paser.

Soroti Kasus karena Adang Hauling

Saat itu, dalam aksi teatrikal, ada adegan yang menggambarkan insiden berdarah hingga diduga menewaskan seorang warga setempat pada Jumat 15 November 2024 yang kala itu karena kasus menghentikan laju kendaraan hauling batu bara. 

Baca juga: Sekelompok Masyarakat Unjuk Rasa Terkait Aktivitas Hauling Batu Bara di Kariangau Balikpapan

"Ini kasus pembunuhan. Dua warga diserang hingga satu meninggal dunia dan seorang lagi kritis dan trauma hingga saat ini. Dimana kepolisian? Dimana pemerintah hingga lima bulan berlalu tidak ada titik terang atas kasus ini," teriak pengunjuk rasa di depan gerbang masuk Kantor Gubernur Kaltim.

Hingga berita ini diturunkan TribunKaltim.co, aksi unjuk rasa masih berlangsung dan kabarnya para pengunjuk rasa akan bertatap muka secara langsung dengan Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved