Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Geram, Minta Izin Praktik Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Pasien Dicabut

Geramnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengetahui dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Garut.

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
RESPONS DEDI MULYADI - Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi bereaksi soal kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dokter kandungan di Garut, minta izin praktiknya dicabut.(Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi) 

Pelecehan itu diketahui terjadi di sebuah klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon, Kabupaten Garut.

Kepala Dinkes Garut, dr. Leli Yuliani, mengungkapkan terduga pelaku pelecehan saat ini sudah tidak praktik di Garut.

"Yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktik satupun di wilayah Kabupaten Garut," ujar Leli, Selasa.

Leli mengakui pihaknya sempat menerima laporan dugaan pelecehan tersebut, namun berakhir diselesaikan secara kekeluargaan.

Diketahui, video dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan di Garut viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat terduga pelaku melakukan USG kepada seorang pasien.

Di saat yang bersamaan, tangan kirinya tampak meraba atau memegang dada korban.

Tim Khusus Polres Garut Buru Dokter MSF, Terduga Pelaku Pelecehan Seksual

Kepolisian Resor (Polres) Garut, Jawa Barat, tengah menangani kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan terhadap pasiennya di sebuah klinik di Kabupaten Garut.

Kasus ini menyedot perhatian publik setelah video rekaman CCTV yang menunjukkan perilaku mencurigakan dokter tersebut viral di media sosial.

Dokter yang diduga terlibat dalam kasus tersebut diketahui bernama M. Syafril Firdaus (MSF). Ia terekam kamera pengawas saat tengah memeriksa pasien menggunakan alat ultrasonografi (USG) di Klinik Karya Harsa, Jalan Ahmad Yani, Garut.

Dalam video tersebut, tampak MSF melakukan gerakan yang dianggap tidak wajar dan mengindikasikan adanya tindakan tak senonoh terhadap pasien.

Menanggapi kasus yang sudah menjadi perhatian publik, Satreskrim Polres Garut langsung membentuk tim khusus untuk mengejar dan menangkap terduga pelaku.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menyatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pengejaran sejak Senin malam (14/4/2025).

"Posisi tim sudah dalam perjalanan, kita sudah lakukan pengejaran terhadap MSF," ujar AKP Joko kepada awak media pada Selasa (15/4/2025).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved