Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Geram, Minta Izin Praktik Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Pasien Dicabut

Geramnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengetahui dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Garut.

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
RESPONS DEDI MULYADI - Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi bereaksi soal kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dokter kandungan di Garut, minta izin praktiknya dicabut.(Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi) 

Selain itu, pihak kepolisian juga membentuk tim lain yang bertugas menjangkau para korban yang diduga mengalami pelecehan.

"Ada beberapa tim yang sudah terbagi, satu tim untuk mengejar terduga pelaku, satu tim lain menjemput bola terhadap korban," tambahnya.

Kasus ini menjadi perbincangan hangat setelah video rekaman CCTV diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang dokter spesialis konservasi gigi, melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya, Mirza menunjukkan kekecewaan dan kemarahan atas perilaku rekan seprofesinya yang diduga mencoreng etika kedokteran.

"Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini," tulis Mirza dalam unggahannya.

Unggahan tersebut memicu banyak komentar dari warganet yang mendesak pihak berwenang untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dan memberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah.

Sudah Sejauh Mana Penyelidikan Kasus Ini?

Hingga saat ini, penyidik masih terus melakukan pengumpulan bukti dan keterangan dari korban maupun saksi.

Tim yang dibentuk Satreskrim Garut bekerja secara paralel untuk mengejar MSF yang dikabarkan menghilang setelah video tersebut viral.

Polisi juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, untuk mendalami kronologi dan memastikan adanya pelanggaran hukum dan etika kedokteran.

Diketahui, kasus ini sebenarnya terjadi pada tahun 2024, namun baru mencuat ke publik setelah bukti rekaman disebarkan oleh pihak ketiga.

Menurut informasi, sempat ada upaya penyelesaian secara kekeluargaan, namun pihak-pihak tertentu akhirnya memilih membawa kasus ini ke ranah hukum karena dianggap menyangkut kepentingan publik dan perlindungan terhadap pasien.

"Kami harap masyarakat turut mendukung proses hukum dengan memberikan informasi yang relevan dan tidak menyebarkan hoaks yang dapat mengganggu penyidikan," pungkas AKP Joko.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Murka Dedi Mulyadi Tahu Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien: Cabut Izinnya, Kenapa Harus Susah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved