Berita Nasional Terkini

Reaksi Bahlil soal Isu Konsolidasi Menteri dengan Jokowi Usai Prabowo Bertemu Megawati

Ini reaksi Bahlil Lahadalia soal isu konsolidasi menteri dengan Jokowi usai Prabowo bertemu Megawati.

Dok. Kompas.com/Rahel
RESPONS MENTERI BAHLIL - Menteri Bahlil Lahadalia. Respons Bahlil soal isu konsolidasi Menteri dengan Jokowi usai Prabowo bertemu Megawati (Dok. Kompas.com/Rahel) 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini reaksi Bahlil Lahadalia soal isu konsolidasi menteri dengan Jokowi usai Prabowo bertemu Megawati.

Isu itu dibantah oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Bahlil menegaskan, menteri-menteri Kabinet Merah Putih taat kepada Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Bahlil menanggapi isu konsolidasi menteri usai sejumlah menteri sowan ke kediaman mantan presiden, Joko Widodo.

Baca juga: Beredar Video Bahlil Pakai Jet Pribadi saat Lebaran, Sekjen HIPMI sebut Alasan dan Sumber Dana

Bahlil menegaskan, kunjungan sejumlah menteri ke rumah Jokowi bukan konsolidasi menyikapi pertemuan Prabowo-Megawati.

"Kami menteri-menteri ini konsolidasi dengan Pak Presiden Prabowo. Untuk apa? Membangun negara.

Untuk apa? Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Bahlil di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Selasa (15/4/2025).

RESPONS MENTERI BAHLIL - Menteri Bahlil Lahadalia. Respons Bahlil soal isu konsolidasi Menteri dengan Jokowi usai Prabowo bertemu Megawati (Dok. Kompas.com/Rahel)
RESPONS MENTERI BAHLIL - Menteri Bahlil Lahadalia. Respons Bahlil soal isu konsolidasi Menteri dengan Jokowi usai Prabowo bertemu Megawati (Dok. Kompas.com/Rahel) (Dok. Kompas.com/Rahel)

"Kalau kami konsolidasi dengan Pak Prabowo terus-menerus, ya, dan yang lainnya tidak ada konsolidasi. Yang jelas kita melakukan konsolidasi dengan presiden, kamu dapat informasi dari mana?," tanya kepada awak media.

Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut, isu konsolidasi menteri itu sebatas isu yang tidak benar.

Bahlil menegaskan semua menteri Kabinet Merah Putih setia kepada Prabowo.

"Jangan lagi ada pertanyaan tentang konsolidasi ke yang lain. Konsolidasi kami kepada Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran. Menteri sekarang ini sekarang semuanya di bawah perintah dari Pak Presiden Prabowo, titik," kata Bahlil.

Isu konsolidasi tersebut muncul usai sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Bahlil mengunjungi Jokowi di Surakarta setelah hari raya Idulfitri 1446 H.

Selain Bahlil, para menteri itu di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kunjungan para menteri itu sebelumnya dikritik politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Mardani menilai sikap sejumlah menteri terhadap Jokowi memunculkan kesan adanya "matahari kembar."

Sebut Prabowo akan Sering Bertemu Megawati, Puan Maharani: Bersinergi Menjalankan Tugas Presiden

Presiden Prabowo Subianto akan kembali bertemu mantan Presiden ke-lima Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengatakan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto akan kembali bertemu.

"Akan ada silaturahmi dan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya," kata Puan Maharani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Baca juga: Prabowo Bertemu Megawati: Respons Jokowi, Ketum Gerindra Diklaim Jadi Penengah Mantan Presiden

Puan Maharani menjelaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo pada Senin (7/4/2025) lalu adalah bagian dari silaturahmi Lebaran.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas tentang sinergi dalam membangun Bangsa.

"Yang dibicarakan tentu saja hal-hal yang terkait bagaimana sama-sama bersinergi dalam membangun bangsa dan negara," ujar Puan.

Selain itu, kata Puan, Megawati dan Prabowo juga membahas mengenai dukungan PDIP terhadap pemerintahan.

"Dan kemudian juga bagaimana kemudian PDIP akan bersama-sama bersinergi membangun, membantu bersinergi dalam menjalankan tugas-tugas presiden ke depan bersama dengan Pak Prabowo," ucapnya.

Respons Jokowi

Gagasan yang disampaikan sejumlah kader elite Partai Gerindra dan partai banteng akhirnya terlaksana di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu disebut berlangsung hangat dan banyak diwarnai oleh tukar pikiran antar keduanya.

Baca juga: Dampak Pertemuan Prabowo dengan Megawati, Jangka Pendek PDIP dapat Kekuasaan?

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan keduanya saling membahas tentang tantangan global dan masa depan Indonesia.

“Ya kalau menyatukan visi saya enggak tahu persis. Tapi, bertukar pikiran mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti,” ucap Dasco di Gedung DPR RI, Selasa (8/4/2025).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, Megawati memberikan sejumlah masukan untuk Prabowo dalam memulihkan kondisi ekonomi nasional.

Termasuk soal kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Keduanya juga sepakat bahwa ini harus dijadikan momentum untuk melakukan kebangkitan bagi produk-produk Indonesia, karena menggunakan produk impor itu barangkali juga akan makin mahal. Maka hanya produk-produk tertentu saja yang mungkin akan terus dilakukan impor,” tutur Muzani.

“Inilah waktunya produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri Indonesia. Maka cintailah produk-produk Indonesia,” sambungnya.

Di sisi lain, Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan respons positif atas pertemuan Prabowo dan Megawati. Baginya, silaturahmi itu diperlukan oleh bangsa.

“Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik untuk kebaikan negara, sangat baik,” ucap Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Selasa malam.

PRABOWO BERTEMU MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Prabowo Subianto dan Megawati bertemu dalam suasana hangat di Teuku Umar, Jakarta, membahas masa depan Indonesia dengan penuh keakraban. Presiden ke-7 RI Joko Widodo menanggapi pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, Selasa (8/4/2025) malam. (HO/Dokumentasi/Partai Gerindra)
PRABOWO BERTEMU MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Prabowo Subianto dan Megawati bertemu dalam suasana hangat di Teuku Umar, Jakarta, membahas masa depan Indonesia dengan penuh keakraban. Presiden ke-7 RI Joko Widodo menanggapi pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, Selasa (8/4/2025) malam. (HO/Dokumentasi/Partai Gerindra) (HO/Dokumentasi/Partai Gerindra)

Beberapa waktu belakangan, Jokowi sempat dikait-kaitkan menjadi faktor penghalang pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Meskipun, hal itu disanggah oleh politisi Gerindra dan tak dijawab dengan tegas oleh pihak dari PDI-P.

Spekulasi itu tak lepas dari renggangnya hubungan antara Megawati dan Jokowi akibat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, saat itu Jokowi yang masih berstatus sebagai kader PDI-P lebih memilih mendukung Prabowo dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Sementara, PDI-P menjagokan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

Imbas dukungan itu, Jokowi dan Gibran akhirnya dipecat sebagai kader dari partai banteng.

Bagi Jokowi, mantan presiden sulit duduk satu meja

Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menyatakan rasa pesimisnya saat ditanya kemungkinan para mantan presiden duduk bersama dalam satu meja.

Hal itu disampaikannya menanggapi pertemuan anak para mantan presiden dalam momen perayaan hari ulang tahun putra semata wayang Prabowo, Didit Hediprasetyo.

“Ya positif, bagus. Putra-putri presiden, rukun-rukun, bagus. Tapi belum tentu orangtuanya,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, 27 Maret 2025.

Ia pun tak yakin para mantan presiden bisa bersama-sama bertemu Prabowo. Jokowi menganggap kemungkinan kecil hal itu bisa terwujud.

“Ya bisa saja, tapi kelihatannya kok enggak mungkin,” paparnya.

Pernyataan Jokowi ini berbeda dengan keinginan Prabowo yang disebut ingin membentuk presidential club, sebuah forum yang berisi para mantan presiden.

Gagasan itu pertama kali disampaikan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak pada 3 Mei 2024, setelah Prabowo menjadi presiden terpilih.

Prabowo jadi perekat

Meski begitu, Prabowo dianggap menjadi Presiden yang berusaha untuk bisa menengahi para mantan presiden dan bukan kali pertama Prabowo mengunjungi kediaman pribadi para mantan presiden.

Mantan Danjen Kopassus itu pernah mendatangi Presiden ke-4 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 4 November 2024.

Sehari sebelumnya, Prabowo menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, tepatnya pada 3 November 2024. Hingga akhirnya ia bertemu Megawati awal pekan lalu.

Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan Prabowo ingin menjadi perekat antar para mantan presiden.

Ia menganggap, langkah itu penting untuk diambil karena konstelasi politik Tanah Air ke depan akan banyak dipengaruhi oleh para mantan presiden.

Sebab, saat ini SBY, Megawati, maupun Jokowi masih memiliki anak kandung yang bisa melanjutkan karier politik orangtuanya.

“Bahwa komunikasi Pak Prabowo dengan Bu Mega kemarin, itu jangan dilihat Pak Prabowo Presiden kok berkunjung ke Bu Mega, enggak," tutur Dradjad dalam program Obrolan Newsroom di YouTube Kompas.com, Kamis (10/4/2025).

"Itu Pak Prabowo berkunjung ke Pak SBY, berkunjung ke Pak Jokowi itu sesuatu yang wajar, tapi dilihatnya adalah Pak Prabowo sekarang ini sebagai simpul dari para mantan presiden, yang beliau-beliau semua itu mempunyai pengalaman, kekuatan politik, dan juga punya pengaruh sosial,” imbuh dia.

Di sisi lain, Dradjad tak melihat bahwa pertemuan Prabowo dengan Megawati akan membuat renggang hubungan Prabowo dengan Jokowi.

Baginya, hal itu tampak dari respons Jokowi soal pertemuan tersebut. Ia menceritakan, tak ada resistensi dari Jokowi atas pertemuan itu.

Hal itu diketahui Dradjad dari pertemuan antara Jokowi dengan Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Keduanya menemui Jokowi di Solo pada Rabu (9/4/2025).

“Beliau menyambut itu dengan biasa-biasa saja dan Ketum saya juga kemarin baru berkunjung ke Pak Jokowi, kemudian adinda saya, Ketum Golkar, Bahlil juga baru berkunjung ke beliau. Semuanya biasa-biasa saja. Karena Pak Jokowi Presiden dan pemimpin yang cool ya, saya lihat. Saya rasa enggak akan ada masalah. Saya yakin rencana pertemuan itu juga dikomunikasikan pada beliau,” imbuh Dradjad.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Bahlil Bantah Isu Konsolidasi Menteri dengan Jokowi usai Prabowo Bertemu Megawati

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puan Maharani Sebut Megawati dan Prabowo Akan Kembali Bertemu.

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved