Breaking News

Berita Nasional Terkini

Respons PDIP Soal Ijazah Palsu Jokowi, Guntur Romli: Jangan Jadi Pinokio, Akhirnya Ketahuan Bohong

Tengok respons PDIP soal ijazah palsu Jokowi. Guntur Romli sebut Jokowi jangan jadi Pinokio, akhirnya ketahuan bohong.

Penulis: Kun | Editor: Rita Noor Shobah
Tangkap layar YouTube Tribunnews.com/HO-TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO
JOKOWI DIGUGAT - Gambar ijazah Jokowi. Kanan: Presiden ke-7, Jokowi saat menjajal mobil pick up Esemka Bima 1200cc di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019) lalu. Tengok respons PDIP soal ijazah palsu Jokowi. Guntur Romli sebut Jokowi jangan jadi Pinokio, akhirnya ketahuan bohong. (Tangkap layar YouTube Tribunnews.com/HO-TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Tengok respons PDIP soal ijazah palsu Jokowi.

Jubir PDIP, Guntur Romli sebut Jokowi jangan jadi Pinokio, akhirnya ketahuan bohong.

Polemik ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo masih jadi sorotan publik. 

PDIP dalam sikap politiknya bilang, Jokowi harus tiru Obama jangan Pinokio yang akhirnya ketahuan berbohong.

Namun, dari tim kuasa hukum Jokowi, menilai tudingan ijazah palsu tersebut tidak benar dan menyesatkan.

Baca juga: Momen Amien Rais Pimpin Demo Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Beberkan Kejanggalan Skripsi

Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan pihak yang harus membuktikan adalah pihak yang menyebar ijazah tersebut palsu.

Dia mengatakan, tim kuasa hukum hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika memang diminta secara hukum.

"Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya."

"Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan. Tapi jika tidak, untuk apa kami tunjukkan?" ucap Yakup, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

Mengenai hal ini, Juru Bicara PDIP, Guntur Romli pun menantang Jokowi agar menunjukkan ijazah asli lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada publik.

"Jokowi mesti meniru kenegarawanan Obama, jangan meniru gaya Pinokio yang terus ngelak, ngelak, akhirnya ketahuan bohong," kata Guntur, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Kompas TV.

"Sebaiknya Jokowi meniru sikap kenegarawanan Presiden ke-44 AS Barack Obama, yang pada 2011 menunjukkan akta lahirnya ke publik ketika dituduh tidak lahir di Amerika Serikat oleh Presiden AS Donald Trump," ucapnya. 

Guntur mengatakan, secara hukum memang tidak ada kewajiban bagi presiden untuk menunjukkan ijazahnya.

Namun, tindakan itu dinilai penting untuk dilakukan demi menghindari kecurigaan yang berkepanjangan. 

Sebab, hingga kini, ijazah asli Jokowi belum pernah ditunjukkan secara langsung ke publik maupun di pengadilan.

"Selama ini pengadilan memang sudah berjalan, tapi ijazah asli Jokowi belum pernah dihadirkan."

"Ini justru menimbulkan pertanyaan dan kegaduhan yang bisa menyusahkan banyak pihak, termasuk UGM dan masyarakat di Yogyakarta serta Solo yang bisa terdampak aksi-aksi karena isu ini," katanya.

Selain itu, Guntur juga mempertanyakan langkah hukum yang diambil pihak Jokowi terhadap penyebar isu ijazah palsu. 

Menurut Guntur, respons tersebut terlalu berlebihan.

"Yang saya heran, kenapa sampai harus mengancam tindakan hukum? Apa Jokowi mau memenjarakan sebanyak-banyaknya orang?"

"Padahal masalahnya bisa selesai dengan cara sederhana: tunjukkan saja ijazah aslinya," ujarnya

Baca juga: Ijazah Jokowi Jadi Pertanyaan, UGM Tegaskan Keasliannya dengan Bukti dan Dokumen Akademik

Pengacara Jokowi Siapkan Langkah Hukum

Sebelumnya, Anggota Tim Kuasa Hukum Joko Widodo atau Jokowi, Firmanto Laksana, mengatakan pihaknya akan memproses hukum penyebar hoaks dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut.

"Kami ingatkan kepada siapa pun untuk jangan sekali-sekali atau berhati-hati dalam menyampaikan informasinya."

"Jangan menyebarkan fitnah atau kebohongan, karena akan ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Firmanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Firmanto menegaskan, Jokowi adalah lulusan sah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lembaga tersebut telah mengonfirmasi status alumninya.

Maka dari itu, dia menganggap penyebaran informasi mengenai dugaan ijazah palsu dinilai sebagai bentuk pembunuhan karakter.

"Maka bersama dengan ini kami terus akan mengkaji, akan mencanangkan, mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum bagi siapapun yang mencoba untuk membangun narasi-narasi, membangun hal-hal negatif pembunuhan karakter terhadap Bapak Jokowi," ujar Firmanto.

Firmanto juga mempersilakan masyarakat untuk mengonfirmasi isu tersebut langsung kepada tim kuasa hukum.

"Kepada siapa pun masyarakat mohon untuk menghentikan membangun narasi-narasi yang negatif, yang menyesatkan, yang merugikan karena kami sudah berdiskusi dan mencanangkan untuk mengambil langkah hukum," ucapnya.

Sementara itu, anggota tim kuasa hukum lainnya, Rivai Kusumanegara, menyebut isu ijazah palsu adalah bentuk manuver politik untuk menjatuhkan nama baik Jokowi.

"Kajian kami terbukti pada saat kemarin dengan itikad baik pihak rektor (UGM) dan dekan menunjukkan baru salinannya, sebagai pihak yang berwenang, yang menerbitkannya, yang terjadi bukan selesai, tetapi yang terjadi adalah muncul isu baru. Font lah, foto lah," ucapnya.

Menurut Rivai, isu-isu baru yang bermunculan itu justru memperkuat dugaan, ini adalah upaya menjebak Jokowi.

"Jadi ini sudah sesuai dengan dugaan kami, sehingga kami melihat ini hanya sekedar jebakan batman," tutur Rivai.

Baca juga: UGM Beberkan Foto Jokowi Semasa Kuliah, Massa Akan Datangi Rumah Eks Presiden Lihat Langsung Ijazah

Tanggapan Jokowi

Mengenai polemik ijazah palsunya itu, Jokowi kini memang sedang mempertimbangkan agar dikaji lebih dalam oleh tim pengacara.

Meskipun sebelumnya sudah disampaikan dengan jelas oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dia benar-benar alumni kampus tersebut.

Jokowi menyampaikan pihaknya akan menempuh langkah-langkah hukum, apabila masih ada yang mempersoalkan mengenai isu ijazah palsu itu.

Dia menegaskan pihaknya memang benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM.

"Kami ingin menunjukan bahwa betul-betul saya ini kuliah di Fakultas Kehutanan."

"Betul-betul ijazah dikeluarkan oleh UGM dan sudah disampaikan tidak hanya sekali oleh Rektor, Dekan sudah dibuka seperti itu," ujar Jokowi, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa.

Menurutnya, pihak yang mendalilkan dan menuduh soal ijazah palsu itulah yang nantinya harus membuktikannya.

"Kalau masih urusan huruf, nanti urusan angka."

"Dan yang paling penting siapa yang mendalilkan itu, dia yang membuktikan, siapa yang menuduh dia juga yang membuktikan," terangnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jokowi Bereaksi, Tanggapi Rumor Ijazah Palsu: Siapa yang Menuduh, Dialah yang Membuktikan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir PDIP Tantang Jokowi Tunjukkan Ijazah Lulusan UGM: Jangan Mengelak, Akhirnya Ketahuan Bohong

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved