Berita Nasional Terkini

Jubir PDIP Khawatirkan Loyalitas Ganda Menteri Prabowo, Buka Potensi Mantan Penguasa untuk Cawe-cawe

Jubir PDIP khawatirkan soal loyalitas ganda menteri Prabowo, sebut buka potensi mantan penguasa untuk cawe-cawe.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
Dokumen Sekretariat Presiden
PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO - Foto Presiden Prabowo Subianto meresmikan renovasi dan pembangunan 17 stadion di Indonesia. Peresmian dilakukan terpusat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pada Senin, (17/3/2025). Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, menilai beberapa menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menunjukkan loyalitas ganda karena masih menganggap Jokowi sebagai bos mereka, Rabu (16/4/2025).(Dokumen Sekretariat Presiden) 

TRIBUNKALTIM.CO - Jubir PDIP khawatirkan soal loyalitas ganda menteri Prabowo, sebut buka potensi mantan penguasa untuk cawe-cawe.

Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli sebut menteri yang masih menganggap Jokowi bos, mereka tidak memiliki loyalitas penuh pada Prabowo Subianto.

Guntur Romli menyebut mereka memiliki loyalitas ganda.

Banyaknya menteri Prabowo yang sowan kePresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi sorotan.

Apalagi ada menteri yang masih menyebut Jokowi dengan sebutan bos.

Guntur menilai beberapa menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menunjukkan loyalitas ganda karena masih menganggap Jokowi sebagai bos mereka.

Baca juga: Momen Keseruan Presiden Prabowo Nyanyikan Lagu Ulang Tahun untuk Letkol Teddy di Yordania

Guntur tak sependapat dengan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, yang mengkhawatirkan akan terjadi matahari kembar dalam sistem pemerintahan Indonesia.

"Kalau bagi saya, bukan fenomena "matahari kembar" karena secara de facto dan de jure presiden saat ini adalah Prabowo Subianto. Tidak ada yang lain. Maka sikap menteri-menteri itu lebih menunjukkan pada loyalitas ganda," kata Guntur dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

Dia berpendapat, para menteri yang masih menganggap Jokowi sebagai bos mereka, tidak memiliki loyalitas sepenuhnya kepada Prabowo.

"Mereka yang masih menganggap Jokowi adalah bosnya, tidak memiliki loyalitas 100 persen pada Presiden Prabowo Subianto," ujar Guntur.

Guntur menduga, loyalitas ganda disebabkan para menteri berutang dengan Jokowi. Sebab, mereka disinyalir menjadi menteri atas rekomendasi Jokowi.

"Loyalitas ganda ini membuka potensi intervensi dari pihak mantan penguasa untuk terus cawe-cawe dalam pemerintahan saat ini demi kepentingan dan keuntungan pihaknya sendiri," ucapnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa loyalitas ganda bisa menyebabkan gerhana matahari politik, yakni pemimpin yang sesungguhnya atau sang matahari bisa ditutupi oleh obyek lain. 

"Yakni mantan penguasa yang ingin terus cawe-cawe di orbit kekuasaan, seperti halnya terjadinya gerhana matahari karena ditutupi obyek lain (bulan)," tuturnya.

Menurut Guntur, fenomena loyalitas ganda dan gerhana matahari politik akan mengganggu efektivitas Pemerintahan Prabowo yang sedang menghadapi pelbagai tantangan.

Penyebutan "bos" untuk Jokowi mengemuka seusai beberapa menteri Prabowo bersilaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Apa Itu Matahari Kembar di Pemerintahan Saat Ini? Merajuk Kepemimpinan Prabowo dan Jokowi

Mereka mengunjungi kediaman Jokowi saat Prabowo sedang melakukan lawatan ke luar negeri. 

Para menteri tersebut adalah mereka yang pernah menjadi menteri dalam Pemerintahan Jokowi sebelumnya.

Mereka di antaranya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Golkar itu menemui Jokowi di Solo pada Selasa (8/4/2025).

MATAHARI KEMBAR - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli saat diwawancarai khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (14/01/2025). Guntur menilai beberapa menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menunjukkan loyalitas ganda karena masih menganggap Presiden ke-7 Jokowi. (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA)
MATAHARI KEMBAR - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli saat diwawancarai khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (14/01/2025). Guntur menilai beberapa menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menunjukkan loyalitas ganda karena masih menganggap Presiden ke-7 Jokowi. (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA) (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA)

Kemudian sehari setelahnya Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga melakukan hal yang sama. 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menemui Jokowi pada Rabu (9/4/2025) siang.

Dua hari kemudian giliran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin temui Jokowi

Mereka datang pada Jumat (11/4/2025) siang.

Kedua menteri masih memanggil Jokowi sebagai "bos". 

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” kata Trenggono berkelakar seusai bertemu Jokowi

Setelah Trenggono, gantian Budi yang bersilaturahmi dengan Jokowi dan memanggilnya sebagai bos. 

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," ujar Budi.

Menanggapi itu, Politikus PKS Mardani Ali Sera lantas mengingatkan fenomena 'matahari kembar'. 

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Mardani sebenarnya meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Namun, dia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

Baca juga: Sebut Prabowo akan Sering Bertemu Megawati, Puan Maharani: Bersinergi Menjalankan Tugas Presiden

"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," tutur Mardani.

"Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua," ucap Mardani. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Menilai Menteri Prabowo Menunjukkan Loyalitas Ganda karena Masih Menganggap Jokowi Bos Mereka

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved