Fenomena Ikan Mati di Bontang

Fenomena Ikan Mati di Bontang, DLH Sebut Bukan Cemaran Limbah PT EUP dan Terungkap Reaksi Nelayan

DLH Bontang menyebut tak ada pencemaran laut oleh PT Energi Unggul Persada tetapi nelayan merasa tidak percaya. 

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
BUKAN KARENA LIMBAH - Pertemuan mediasi yang difasilitasi Polres Bontang terkait dugaan pencemaran laut dari limbah PT EUP, antara pemerintah, perusahaan, dan kelompok nelayan, Rabu (9/4/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

Di sisi lain, ia tetap mendorong PT EUP menjalankan komitmen pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Cerita Nelayan Bontang, Perahu Hancur Terombang-ambing di Laut, Ada 2 Cara untuk Bertahan Hidup

“Yang penting ada keberpihakan negara atas kehidupan warga di sekitar perusahaan,” ungkapnya.

Adi juga meminta pemerintah memperkuat perlindungan wilayah tangkap nelayan, sesuai dengan Perda Provinsi Kalimantan Timur Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan. 

Ia menyebut, masyarakat saat ini menghadapi ancaman kehilangan wilayah tangkap akibat ekspansi industri

Solidaritas nelayan dari Bontang Lestari dan Santan juga mendorong kolaborasi semua pihak untuk upaya mitigasi dan pemulihan lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sehari setelah audiensi, polisi juga mengambil sampel. Kami juga menyerahkan air yang didapat saat ada dugaan tumpahan limbah,” katanya.

Sementara itu, Polres Bontang telah memulai penyelidikan terkait dugaan pencemaran ini. 

Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, mengatakan pihaknya telah memeriksa enam orang saksi, termasuk dari manajemen PT EUP, nelayan, dan pihak-pihak yang berkaitan.

“Kasus dugaan pencemaran tetap dilanjutkan. Tim penyidik sedang bekerja,” tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved