Berita Nasional Terkini

Hari Kartini Apakah Libur? Status Tanggal 21 April 2025 sesuai Aturan SKB 3 Menteri dan Sejarahnya

Hari Kartini apakah libur? Status tanggal 21 April 2025 sesuai aturan SKB 3 Menteri dan sejarah penetapan Hari Kartini

Editor: Amalia Husnul A
Grafis TribunKaltim.co via Canva
HARI KARTINI - Ilustrasi. Hari Kartini apakah libur? Status tanggal 21 April 2025 sesuai aturan SKB 3 Menteri dan sejarah penetapan Hari Kartini. Grafis (TribunKaltim.co via Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Perayaan Hari Kartini dilaksanakan setiap tanggal 21 April.

Tahun ini, Hari Kartini bertepatan dengan Senin, 21 April 2025.

Lalu, apakah Hari Kartini, Senin 21 April 2025 libur?

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025, ada satu tanggal merah yang menjadi tanda siswa libur sekolah termasuk masyarakat umum, yaitu tanggal 18 April 2025 bertepatan dengan perayaan Wafat Isa Almasih. 

Baca juga: Hari Jumat 18 April 2025 Libur Apa? Peluang Libur Long Weekend Hanya 3 Hari, Beda Status 21 April

Karena Hari Wafat Yesus Kristus jatuh pada hari Jumat, masyarakat akan menikmati libur panjang selama tiga hari berturut-turut, yakni pada

  • 18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung
  • 19 April (Sabtu) libur akhir pekan
  • 20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus atau Paskah

Sebaliknya, meskipun Hari Kartini ditetapkan sebagai hari nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 dan R.A. Kartini diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, tanggal 21 April tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional.

Dengan demikian Senin, 21 April 2025 aktivitas kembali seperti biasa.

Mengapa Hari Kartini diperingati?

Tujuan peringatan Hari kartini adalah untuk memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini yang telah mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di era modern .

HARI KARTINI - Informasi sejarah 21 April yaitu makna perayaan Hari Kartini di Indonesia, dan proses perjuangan Kartini memperjuangkan hak wanita dan kesetaraan.
HARI KARTINI LIBUR? - Ilustrasi. Hari Kartini apakah libur? Status tanggal 21 April 2025 sesuai aturan SKB 3 Menteri dan sejarah penetapan Hari Kartini. (Dok. Tribun Kaltim/Dzakkyah)

Profil RA Kartini

Dirangkum Kompas.com, RA Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa.

Baca juga: 50 Contoh Ucapan Hari Kartini 2025 Singkat dan Penuh Makna untuk Caption di Medsos Besok

Ayahnya adalah Bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan anak dari 

Sedangkan ibunya bernama M.A. Ngasirah.

Ayah  adalah putra dari Bupati Demak Pangeran Ario Tjondronegoro.

Pada saat itu ia menyekolahkan semua anaknya ke Europese Lagere School (ELS), sekolah gubernurmen kelas satu (setara SD) yang memakai bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Kartini mulai sekolah pada tahun 1885.

Setamat ELS, Kartini ingin meneruskan ke Semarang yaitu di HBS. Namun sang Ayah tak memberi izin.

Pada saat itu masih ada tradisi yang mewajibkan anak perempuan yang berusia 12 tahun hari menjalani masa pingitan, yang membatasi kebebasan fisik dan sosialnya.

Kartini dipersiapkan untuk menikah.

Walaupun begitu, ia diizinkan membaca buku, surat kabar dan majalah dari Belanda yang diberikan kakaknya.

Bacaannya pun beragam yang semakin membuka wawasannya.

Ia terutama tertarik dengan hak-hak perempuan di negara lain, yang juga menginspirasinya untuk memperjuangkan kesetaraan bagi kaum perempuan bangsanya.

Kartini memiliki kebiasaan berkorespondensi.

Ia sering menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di Belanda, seperti Estelle (Stella) Zeehandelaar dan Nellie van Kol, dan isinya berupa cita-cita dan semangatnya akan hidup para perempuan. 

Ia mulai menulis surat kepada sahabat-sahabatnya sejak umur 20 tahun (1899).

Baca juga: Kalender April 2025, Daftar Tanggal Merah Nasional Libur Sekolah dan Cuti Bersama April 2025

Dalam surat-suratnya dijelaskan tentang pergaulan lingkungan, keadaan rakyat yang terbelakang, minimnya pendidikan dan pengajaran bagi para gadis.

Ia membahas isu-isu sosial, budaya, pendidikan, dan kebebasan perempuan.

Gagasan-gagasan itu ditulis dengan keberanian dan kecerdasan luar biasa.

Memasuki usia 24 tahun, Kartini sepertinya menyadari bahwa usahanya bersekolah lagi, baik di Semarang, Batavia, maupun di Belanda, tak akan pernah terlaksana.

Saat Kartini menunggu keputusan beasiswa dari Batavia, tiba-tiba Bupati Sosroningrat menerima utusan Bupati Djojo Adiningrat dari Rembang yang membawa surat lamaran untuk Kartini.

Ia kemudian menikah dengan Bupati Rembang pada 8 November 1903. Pernikahan bersama Bupati Rembang, dikaruniai satu anak saja.

Kartini meninggal 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya pada 17 September 1904.

Surat-surat Kartini kemudian dihimpun dan diterbitkan dalam buku terkenal berjudul Door Duisternis tot Licht atau dikenal Dari Kegelapan Menuju Cahaya.

Meski masyarakat, mengenalnya dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dan istrinya. J.H Abendanon sempat menjadi Menteri Pendidikan, Agama, dan Industri Hindia Belanda dari tahun 1900 hingga 1905.

Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911.

Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada saat dibukukan, Buku tersebut berpengaruh besar pada perkembangan Politik Etis di Hindia Belanda.

Baca juga: 15 Template CapCut Hari Kartini 2025, Pasang Foto di Twibbon Video untuk Rayakan dan Share ke WA/IG!

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved