Berita Balikpapan Terkini

Ketua DPRD Balikpapan Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Energi

Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar terkait kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar yang kian menipis

TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
ANTISIPASI SAMPAH OVERLOAD - Kondisi TPA Manggar Balikpapan, Minggu (13/4/2025). Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qodri, mendorong penerapan teknologi Waste to Energy (WTE) sebagai solusi krisis pengelolaan sampah di TPA Manggar yang diproyeksikan hampir penuh. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan tengah mematangkan rencana implementasi teknologi insinerator canggih. 

Sebuah inovasi yang tidak hanya akan mereduksi volume sampah secara signifikan, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber energi listrik yang potensial. 

Langkah visioner ini menjadi antisipasi krusial menjelang perkiraan penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar pada tahun 2028 mendatang.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengungkapkan optimisme terhadap perubahan paradigma pengelolaan sampah ini.

Menurutnya, teknologi insinerator akan membawa transformasi fundamental.

"Ke depan, TPA tidak akan seperti sekarang. Kita akan menggunakan teknologi insinerator yang dapat menghasilkan listrik dari pembakaran sampah," tegas Sudirman. 

Lebih lanjut, Sudirman menjelaskan bahwa inisiatif ini telah dirancang secara matang sejak tahun 2022, melibatkan sinergi antara DLH, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan, dan dukungan Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Baca juga: TPA Manggar Balikpapan Hampir Penuh, Ketua DPRD Desak DLH Segera Cari Solusi Inovatif

Urgensi penerapan teknologi ini semakin menguat mengingat kapasitas TPA Manggar yang terbatas, saat ini menampung sekitar 400 ton sampah setiap harinya. 

"Kapasitasnya terus menipis, dan berdasarkan proyeksi, TPA Manggar akan penuh pada 2028. Karena itu, kami mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan sistem yang lebih modern dan ramah lingkungan," imbuhnya.

Sebagai bagian integral dari rencana strategis ini, DLH Balikpapan akan melakukan inovasi pada area TPA Manggar yang telah mencapai kapasitas maksimal. 

Melalui proses yang dikenal sebagai landfill mining, zona 1 hingga zona 5 akan "ditambang" kembali untuk mengambil sampah-sampah lama yang kemudian akan diolah dalam insinerator.

Langkah ini tidak hanya akan membebaskan lahan, tetapi juga berkontribusi pada produksi energi terbarukan.

"Insya Allah, ke depan tidak ada lagi gunungan sampah. Zona-zona yang selama ini penuh akan kembali rata dan bersih," ujar Sudirman. 

Dari total 40 hektare luas TPA Manggar, sekitar 5 hektare telah dialokasikan untuk pembangunan fasilitas insinerator. 

Meskipun kajian teknis final terkait kapasitas listrik yang dihasilkan masih berlangsung, perkiraan awal potensi produksi energi antara 13.000 hingga 15.000 kilowatt. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved