Berita Nasional Terkini

Oriental Circus Indonesia Berbeda dengan Taman Safari, Founder OCI sebut Tidak Pernah Terhubung

Perbedaan Oriental Circus Indonesia atau OCI dan Taman Safari Indonesia, cek sejarah dan cikal baliknya. Tony Sumampau tidak pernah terhubung.

|
Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Alfarizy-KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
OCI DAN TSI - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau (tengah) saat konferensi pers beberapa waktu lalu. Inzet: sejumlah mantan pemain sirkus OCI mengeluhkan perlakuan yang dialami ke Kementerian HAM. Perbedaan Oriental Circus Indonesia atau OCI dan Taman Safari Indonesia, cek sejarah dan cikal baliknya. Tony Sumampau: tidak pernah terhubung. (Tribunnews.com/Alfarizy-KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI). 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Oriental Circus Indonesia (OCI) dengan Taman Safari Indonesia tengah menjadi sorotan

Menurut founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, menjelaskan perbedaan mendasar antara Oriental Circus dan Taman Safari Indonesia yang selama ini kerap disalahpahami publik.

Simak sejarah dan cikal balik Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari Indonesia. 

Menurut Tony, cikal bakal Oriental Circus berawal dari situasi politik Indonesia yang memanas pasca peristiwa G30S pada tahun 1966.

Baca juga: Kisah Pemilik Taman Safari Indonesia dan Direktur TSI, Jansen Manansang, Anak Pemain Sirkus Keliling

Saat itu, kebutuhan hiburan untuk prajurit yang bertugas menjaga keamanan mendorong lahirnya kelompok akrobatik yang akhirnya dikenal sebagai Oriental Circus.

“ABRI waktu itu butuh hiburan. Kostrad punya band, kita punya tim akrobat.

Gabung jadi satu, lalu keliling ke berbagai daerah pakai pesawat Hercules, tampil di markas-markas militer, mulai dari Tasik sampai Jawa Tengah,” ujar Tony, saat jumpa pers, Kamis (17/4/2025).

Kala itu, pertunjukan hanya mengandalkan akrobat tanpa hewan.

Namun, pada tahun 1971, kedatangan Royal Indian Circus yang membawa hewan pertunjukan membuat Oriental Circus harus berbenah.

“Waktu Royal Indian Circus masuk ke Indonesia, kita kalah saing, karena mereka sudah pakai hewan.

Dari situ, kita mulai mengadopsi konsep sirkus dengan satwa, dan berubah nama menjadi Oriental Circus,” ujar Tony. 

Selain itu, Tony juga mengungkapkan banyak pemain sirkus berasal dari anak-anak yang sejak kecil diasuh oleh keluarga besar pelaku sirkus.

PENDIRI TAMAN SAFARI - Dari kiri ke kanan: Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampau yang merupakan anak Hari Manansang. Mereka adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Foto diambil dari Buku Tiga Macan Safari yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2 Desember 2019.
PENDIRI TAMAN SAFARI - Dari kiri ke kanan: Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampau yang merupakan anak Hari Manansang. Mereka adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Foto diambil dari Buku Tiga Macan Safari yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2 Desember 2019. (Gramedia Pustaka Utama source TribunNews.com)

Beberapa di antaranya berasal dari panti asuhan di sekitar Kalijodoh.

“Anak-anak itu dari bayi dibesarkan, usia 6-7 tahun baru diajak bergabung dan mulai berlatih di sirkus,” tutur dia.

Baca juga: Pendiri Oriental Circus Indonesia Bantah Tuduhan Lakukan Penyetruman, Curhat Eks Pemain Sirkus OCI

Berbeda dengan Oriental Circus, Taman Safari Indonesia berdiri sebagai badan hukum yang sah pada tahun 1981, dengan konsep konservasi satwa di habitat buatan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved