Hari Kartini 2025
Inilah Nasib Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Kandung RA Kartini yang Terkubur Sejarah
Nama Soesalit Djojoadhiningrat, yang merupakan anak kandung RA Kartini tak banyak dikenal masyarakat.
Pemerintahan Orde Lama Soekarno mendeklarasikan 21 April sebagai Hari Kartini untuk mengingatkan perempuan bahwa mereka harus berpartisipasi dalam "wacana negara hegemonik pembangunan".
Namun, setelah tahun 1965, pemerintahan Orde Baru Soeharto mengubah citra Kartini dari emansipator wanita radikal menjadi citra yang menggambarkannya sebagai istri yang patuh dan putri yang patuh, "sebagai hanya seorang wanita berpakaian kebaya yang bisa memasak."
Pada kesempatan itu, yang dikenal sebagai Hari Ibu Kartini, "gadis-gadis muda harus mengenakan jaket ketat yang pas, kemeja batik, gaya rambut yang rumit, dan perhiasan berornamen ke sekolah, yang seharusnya meniru pakaian Kartini tetapi dalam kenyataannya, mengenakan pakaian ciptaan, dan ansambel yang lebih ketat daripada yang pernah dia lakukan."
Profil Singkat Kartini
Kartini Djojoadhiningrat atau dikenali juga dengan gelarnya sebagai Raden Ayu Adipati Kartini atau Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal pada 17 September 1904.
Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa.
Ia mempunyai tanggal lahir yang sama seperti dr. Radjiman Wedyodiningrat, yakni sama-sama lahir pada 21 April 1879.
Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi.
Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.
Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan.
Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa.
Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya.
Selain itu, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan bangsa Indonesia. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah"
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Soesalit Djojoadhiningrat
anak kandung RA Kartini
sejarah Kartini
Hari Kartini 2025
TribunKaltim.co
Kartini Masa Kini, Kontribusi Nyata Perempuan dalam Pembangunan Proyek RDMP Balikpapan |
![]() |
---|
Mengapa Hari Kartini Diperingati Setiap Tanggal 21 April? Makna Sejarah Emansipasi Wanita Indonesia |
![]() |
---|
70 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 Insipratif Bahasa Inggris dan Indonesia, Cocok untuk Sosmed |
![]() |
---|
30 Twibbon Bergerak Hari Kartini 2025, Gratis Download Template CapCut Video Unik dan Pasang Foto |
![]() |
---|
35 Contoh Tema Hari Kartini 2025 untuk Referensi Kegiatan di Sekolah Tanggal 21 April |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.