Tribun Kaltim Hari Ini
6 Program Gratispol Kaltim Resmi Diluncurkan, Kuliah Gratis Berlaku 2025
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi meluncurkan Program Gratispol dan Jospol, Senin (21/4/2025).
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi meluncurkan Program Gratispol dan Jospol, Senin (21/4/2025).
Ada 6 program yang diluncurkan langsung oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud didampingi Wakil Gubernur Seno Aji, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Hasanuddin Mas'ud dan Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni.
Adapun program-program tersebut adalah Pendidikan S1 sampai S3 yang ditandai dengan penandatanganan MoU atau nota kesepakatan kerja sama antara Pemprov Kaltim dan 53 perguruan tinggi negeri (PTN) dan Swasta (PTS) se-Kaltim.
Kemudian untuk tingkat SMA, SMK dan sederajat, selain bebas biaya sekolah, Pemprov Kaltim juga memberikan seragam, tas dan sepatu gratis yang ditandai dengan penyerahan seragam secara simbolis kepada salah satu siswa Sekolah Luar Biasa (SLB).
Baca juga: Ini Alasan Peluncuran Program Gratispol Kaltim Bertepatan dengan Perayaan Hari Kartini 2025
Kemudian Program Layanan Kesehatan Bermutu Gratis yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemprov Kaltim dengan Kedeputian Wilayah VIII Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) yang berisi Optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional.
Dilanjutkan dengan peluncuran Biaya Administrasi Rumah Gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Kebijakan ini akan mempermudah administrasi bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian yang layak.
Selanjutnya peluncuran Program Internet Gratis bagi seluruh Desa se Kaltim.
Dalam peluncurannya Gubernur Rudy Mas'ud menyerahkan secara simbolis pemerataan internet kepada 7 kepala desa perwakilan dari beberapa kabupaten dan kota.
Kemudian terakhir peluncuran Program Umrah dan perjalanan ibadah gratis bagi marbot (penjaga masjid) dan penjaga rumah ibadah lainnya.
Ada 5 marbot dari Kota Samarinda yang menerima secara simbolis umrah gratis tersebut.
Dalam sambutan singkatnya Rudy Mas'ud menegaskan program Gratispol sejalan dengan asta cita (harapan) Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka yang ingin memberikan kesejahteraan secara merata bagi masyarakat Kaltim.

Ia menegaskan melalui pendidikan gratis Pemprov Kaltim ingin memanfaatkan bonus demografi untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Rudy Mas'ud mengatakan tersisa 10 tahun untuk bisa memanfaatkan bonus demografi menuju Kaltim Emas.
"Kalau kita gagal (membangun SDM melalui bonus demografi) maka kita akan tertinggal dan miskin. Oleh sebab itu saya percaya pendidikan dan kesehatan yang layak dan merata mampu memutus rantai kemiskinan dan ketertinggalan kita," tegas Rudy Mas'ud.
Khusus Gratispol untuk pendidikan gratis, diakuinya baru akan berlaku sejak tahun ajaran baru sekitar Juni-Juli 2025, namun Program Gratispol sudah akan dimulai dengan sejumlah pelatihan dan bimbingan teknis industri bagi para pelajar dan mahasiswa.
Langkah itu dilakukan agar Kaltim bisa segera sejajar dengan Jakarta dan kota-kota lain di Asia.
Rudy Mas’ud juga mengajak para bupati dan wali kota memberi perhatian tinggi untuk pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP.
Sementara provinsi memberikan pendidikan gratis untuk jenjang SMA/SMK/SLB dan S-1 hingga S-3.
"Tahun ini Rp750 miliar kami siapkan. Tahun depan Insya Allah Rp2,1 triliun. Tahun ini mahasiswa baru dulu, tahun depan Gratispol buat semuanya. Begitu juga seragam sekolah. Tahun ini kelas X dulu, tahun depan kelas X dan XI," tegas Gubernur.
Peluncuran Program Gratispol ini berlangsung sejak Pukul 10.00 WITA sampai 22.00 WITA di Gedung Convention Hall Samarinda.
Terpantau ribuan tamu undangan dan masyarakat umum yang memadati Covention Hall Samarinda sedari Pukul 09.00 WITA.
Terdapat stand sejumlah OPD yang bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat umum.
Seperti pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB), pembagian buku karya penulis lokal secara gratis, spot foto unik hingga tenant para UMKM Samarinda.
Bertepatan Hari Kartini
Program Gratispol untuk Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) resmi diluncurkan bertepatan pada Hari Kartini, 21 April 2025.
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa Pemerintah Provinsi Kaltim meluncurkan Program Gratispol dan Jospol bertepatan dengan peringatan hari penghormatan untuk Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raden Ayu (R.A.) Kartini tersebut.
Pemprov Kaltim mengambil keyakinan R.A. Kartini yakni "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang bermakna pendidikan merupakan kunci utama untuk menggapai kebebasan dan kemajuan.
Melalui semboyan tersebut Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Seno Aji ingin seluruh masyarakat Bumi Etam tidak memiliki hambatan untuk mendapatkan pendidikan dan menyongsong kehidupan yang lebih baik.
"Pemprov Kaltim ingin masyarakatnya, baik laki-laki terkhusus perempuan dapat meningkatkan kapasitas diri melalui gratispol pendidikan," ujar Sri Wahyuni.
Pada kesempatan ini Sri Wahyuni mengucapkan Selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan Kaltim.
Baca juga: Mahasiswa S2 Kebingungan, Pascasarjana di Kaltim Terbatas, Khawatir tak dapat Gratispol Pendidikan
Ia percaya baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi generasi emas membangun Kaltim.
"Selamat Hari Kartini bagi kaum perempuan. Dan bagi laki-laki mari bergandengan tangan bersama perempuan untuk mewujudkan Kaltim Emas," pungkas Sri Wahyuni yang hadir dengan kebaya putih.
10 Kampus Tak Ikut Mou
Program Gratispol pendidikan untuk Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) telah diluncurkan Gubernur Rudy Mas'ud pada Senin (21/4).
Namun publik cukup dibuat heran sebab hanya 53 perguruan tinggi negeri (PTN) dan Swasta (PTS) yang melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) kerja sama Pemprov Kaltim dan pihak kampus dalam pelaksanaan Program Gratispol.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmat Ramadhan menjelaskan memang sesuai data awal terdapat 63 kampus se Kaltim.
Namun hingga batas waktu berakhir, hanya 53 kampus yang menyerahkan jumlah kuota mahasiswanya.
Artinya ada 10 kampus yang tak melaksanakan MoU dengan Pemprov Kaltim untuk program Gratispol pendidikan.
"Rata-rata yang tidak menyerahkan itu kampus swasta. Kita juga tidak memaksa, karena program ini memang untuk yang mau saja. Bahkan ada pondok pesantren yang tidak mau mengambil program Gratispol ini," beber Rahmat kepada Tribun Kaltim, saat dijumpai usai peluncuran program unggulan
Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Seno Aji tersebut.
Ia menambahkan, bagi pihak kampus yang sejak awal tidak masuk daftar kerja sama Gratispol tidak akan bisa lagi mendaftar untuk tahun-tahun berikutnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni mengatakan 53 kampus yang telah menjalin kerja sama diberi hak yang sama meskipun masih berakreditasi C.
Kendati demikian, Pemprov Kaltim memberi target selama dua tahun bagi kampus aktreditasi C untuk meningkatkan performanya menjadi akreditas B.
"Jadi bisa dikatakan di bawah binaan Pemprov Kaltim dalam dua tahun kita evaluasi. Kalau tidak bisa meningkatkan, bagaimana kebijakannya nanti dibahas lebih lanjut," kata Sri Wahyuni.
Ia menegaskan Pemprov Kaltim memang ingin mendorong peningkatan akreditas kampus melalui Program Gratispol.
"Karena menjadi lulusan kampus akredistasi B bisa memudahkan masyarakat masuk pasar kerja. Tapi kita optimis kampus-kampus kita bisa punya akreditasi rata-rata baik," pungkasnya. (ave)
6 Program Gratispol Pemprov Kaltim
-Pendidikan S1-S3 Gratis,
-Pendidikan SMA, SMK, MA, SLB dan Sederajat Gratis,
-Internet Desa Gratis,
-Biaya Administrasi Rumah Gratis
Baca juga: Launching Gratispol dan Hari Kartini
-Layanan Kesehatan Bermutu Gratis
-Umrah Marbot dan Perjalanan Ibadah Penjaga Tempat Ibadah Gratis
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.