Berita Balikpapan Terkini

Petrosea dan BSI Kota Hijau Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah Nilai Ekonomis di SMP 16 Balikpapan

PT Petrosea bersama Bank Sampah Induk (BSI) Kota Hijau Balikpapan kembali menggelar pelatihan pengolahan sampah bernilai ekonomis di SMP Negeri 16 B

Penulis: Zainul | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
SAMPAH BERNILAI EKONOMIS - PT Petrosea dan BSI Kota Hijau Balikpapan menggelar pelatihan pengolahan sampah bernilai ekonomis kepada siswa-siswi dan tenaga pengajar yang ada di SMP Negeri 16 Kariangau. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya dalam hal persiapan SMP 16 Kariangau menjadi sekolah Adiwiyata Nasional. Jumat (25/4/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka memperingati Hari Bumi dan mendukung program sekolah sehat, PT Petrosea bersama Bank Sampah Induk (BSI) Kota Hijau Balikpapan kembali menggelar pelatihan pengolahan sampah bernilai ekonomis di SMP Negeri 16 Kariangau, Balikpapan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petrosea Support Facilities tahun 2025, khususnya pada pilar kesehatan dengan program kesehatan berbasis sekolah.

CSR PT Petrosea Tbk, Sondang Purba, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong keberlanjutan kesehatan sekolah melalui pembinaan lingkungan yang optimal, kaderisasi UKS, dan pola hidup bersih sehat.

"Tujuan dari program ini adalah kegiatan kesehatan sekolah dapat berkelanjutan. Outcomenya di tahun 2025 ini adalah status UKS sekolah sehat di SMP Negeri 16 Kariangau meningkat menjadi paripurna,"katanya, Selasa (28/4/2025).

Dalam kegiatan tersebut, PT Petrosea juga membagikan bibit tanaman Cabai dan Kompos kepada SMPN 16.

Baca juga: Sinergi DP3 Balikpapan dan PDHI Kaltim untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Selain itu, siswa-siswi dan tenaga pengajar juga diberikan pelatihan tentang cara membuat Kompos, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomis. 

Setiap siswa dihimbau membawa sampah dari rumah untuk ditimbang dan dipilah yang kemudian akan dikumpulkan oleh Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan, lalu dikonversikan menjadi nilai rupiah.

"Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah masing-masing siswa, sehingga tercipta kesadaran lingkungan yang berkelanjutan," lanjut Sondang.

Tak hanya fokus pada pengelolaan sampah, Petrosea juga mendukung pemanfaatan pekarangan sekolah dengan tanaman obat dan pangan sebagai bagian dari indikator pembinaan lingkungan.

"Selain tiga R (Reduce, Reuse, Recycle), ada juga kewajiban memanfaatkan pekarangan. Maka dari itu, kami memberikan bibit cabe kepada SMPN 16," tambahnya.

Baca juga: Rencana Revitalisasi Pasar Pandansari Balikpapan Tunggu Anggaran, Komisi II DPRD: Dimulai 2026

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Petrosea juga dalam program CSR ini akan memberikan tandon air kepada SMPN 16 Kariangau sebagai bagian dari pemenuhan syarat memiliki sumber air yang layak di lingkungan sekolah. 

"Saya berharap siswa-siswi SMP 16 Balikpapan dapat mengerti, memahami dan melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar karena dengan pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat mengurangi emisi karbon," harapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 16 Kariangau, Sumarno, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program tahun 2024 yang berfokus pada ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

"Program ini berkesinambungan. Kegiatan kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi dan upaya SMPN 16 untuk meraih predikat Adiwiyata Nasional," ujar Sumarno.

Ia menambahkan, Bank Sampah Induk Kota Hijau akan rutin datang setiap bulan ke sekolah untuk mengambil hasil pilahan sampah dari siswa. Tidak hanya sampah dari sekolah, siswa juga diminta membawa sampah terpilah dari rumah mereka masing-masing.

"Kami berharap, dengan program ini, anak-anak tidak hanya sadar akan pentingnya pengelolaan sampah di sekolah, tetapi juga mampu mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitarnya," tambahnya optimistis.

Direktur BSI Kota Hijau Balikpapan, Abdul Rahman, menegaskan bahwa kolaborasi ini sangat penting dalam membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

"Kami mendukung penuh langkah Petrosea karena pengurangan sampah dari sumbernya merupakan kunci utama dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Apalagi, SMPN 16 kini menjadi kandidat sekolah Adiwiyata," ujar Abdul Rahman.

Melalui kegiatan ini dia mengimbau siswa-siswi dapat membawa sampah organik dan anorganiknya, dimana sampah organiknya nantinya akan diolah dan dimanfaatkan di sekolah sebagai kompos sehingga bisa mengurangi terjadinya sampah yang dibuang ke TPS atau TPA.

"Dengan adanya kegiatan ini sehingga bisa mengurangi (GRK) Gas Rumah Kaca karena gas metana yang dihasilkan dari sampah organik organik yang dikumpulkan di sekolah tadi bisa dimanfaatkan jadi kompos media tanam,"ungkapnya.

Selain itu, Ia juga berharap kesadaran yang dibangun melalui program ini dapat diterapkan secara konsisten, baik di sekolah maupun di rumah masing-masing siswa.

"Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Kariangau, Petrosea menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Ini contoh nyata bagaimana dunia industri dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan dan pendidikan,"pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved