Berita Berau Terkini
Harga Emas Tembus Rp2,3 Juta, Orang di Berau Kaltim Justru Ramai Membeli
Sementara emas 24 karat berada sedikit di bawahnya, yakni Rp 2,38 juta per gram. Kenaikan ini tidak membuat minat warga Berau terhadap logam emas.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Harga emas batangan jenis Antam kini tembus ke angka Rp 2,39 juta per gram. Hal ini direspons oleh warga di Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara emas 24 karat berada sedikit di bawahnya, yakni Rp 2,38 juta per gram. Kenaikan ini tidak membuat minat warga Berau terhadap logam emas menurun.
Justru, tren menabung emas di Pegadaian mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Pegadaian Cabang Berau, Heri Wibowo mengatakan bahwa lonjakan harga justru meningkatkan minat masyarakat terhadap logam mulia tersebut.
Baca juga: Lonjakan Harga Emas Berdampak Peningkatan Transaksi hingga 40 Persen di Pegadaian Balikpapan
Naiknya harga emas ini sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Katanya, harga emas kini memang mahal, terutama jika beli per gram. Tapi kalau dibeli dalam jumlah besar seperti 10 gram, harganya bisa lebih murah.
"Misalnya, Antam per gram bisa Rp 2,380 juta, namun jika beli 10 gram, bisa turun menjadi Rp 1,987 juta per gram,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (30/4/2025).
Menurutnya, masyarakat Berau kini lebih tertarik membeli emas dengan ukuran kecil.
Semakin kecil pecahan emas, semakin besar peminatnya. Karena itu, tren tabungan emas di Pegadaian Berau juga ikut melonjak.
Baca juga: Terjawab Apakah Harga Emas Akan Naik Terus, Cek Grafik Harga Emas Hari Ini Selasa 29 April 2025
Apalagi masyarakat kini banyak memanfaatkan skema cicilan emas sebagai tabungan masa depan.
Pegadaian saat ini tengah aktif mengedukasi masyarakat agar mencicil emas di Pegadaian, bukan sekadar membeli secara tunai.
Sebab, jika dicicil sekarang, nanti apabila ingin diambil, cetakan emasnya bisa yang paling baru.
Ia menyebutkan bahwa tabungan emas menjadi pilihan yang paling liquid dibanding bentuk fisik.
Jika seseorang memiliki lima gram emas fisik dan butuh dana, maka seluruh emas itu harus digadaikan.
“Kalau bentuknya tabungan, misal butuh Rp 2 juta saja, tinggal dicairkan sebagian. Lebih praktis dan efisien,” jelasnya.
Baca juga: Kondisi Ekonomi Fluktuatif, Gen Z Asal Balikpapan Ini Pilih Investasi Emas Digital
Selain tabungan, Pegadaian kini menyediakan fitur baru bernama Deposito Emas di aplikasi digital mereka.
Nasabah yang memiliki saldo emas bisa menguncinya dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan imbal hasil tiap bulan.
“Menariknya, deposito ini bisa dihentikan kapan saja tanpa penalti,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat Berau dalam mengelola emas terlihat jelas setelah momen Lebaran.
Misalnya, sebelum Lebaran banyak yang nebus emas untuk keperluan hari raya. Setelahnya, banyak yang kembali menggadaikan emas sebagai modal usaha.
Tingginya minat warga Berau terhadap emas juga dipengaruhi oleh keyakinan bahwa harga logam mulia ini akan terus naik.
Kenaikan harga emas sendiri tak lepas dari pengaruh global. Ketidakpastian ekonomi dunia, konflik geopolitik, dan tren suku bunga rendah di sejumlah negara membuat investor global beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Kenaikan permintaan inilah yang turut mengerek harga emas secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
“Semakin mahal, justru semakin banyak yang beli. Ini artinya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi jangka panjang semakin baik,” ujarnya.
Pegadaian berharap tren positif ini terus berlanjut. Dengan beragam kemudahan yang ditawarkan, masyarakat kini punya lebih banyak pilihan untuk mengelola dan menumbuhkan asetnya lewat investasi emas.
Salah satu nasabah Pegadaian, Nur (25), mengaku telah rutin menabung emas secara digital sejak awal 2024.
Ia menilai emas sebagai instrumen investasi yang aman dan fleksibel, apalagi bisa dimulai dari nominal kecil.
"Saya biasanya top up tabungan emas lewat aplikasi. Karena lebih praktis, bahkan dengan Rp 10 ribu sudah bisa beli emas," ucapnya.
Oi mengatakan, kebiasaan menabung emas berawal dari keinginan mengamankan uang agar tidak cepat habis untuk kebutuhan konsumtif.
"Kalau nabung biasa, kadang terpakai. Tapi kalau dalam bentuk emas, lebih terasa manfaatnya. Bisa disimpan jangka panjang, atau dijual saat butuh mendesak," tuturnya.
"Menabung emas digital ini cocok buat generasi muda. Tidak ribet dan hasilnya bisa untuk masa depan," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.