Berita Samarinda Terkini
Pemkot Genjot Terobosan Terbesar RSUD IA Moeis Samarinda, Targetkan Layanan Kelas Dunia
Pengembangan RSUD IA Moeis melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yaitu Aanwijzing lelang tahap I
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Amelia Mutia Rachmah
“Pak Walikota (Andi Harun) ingin standar layanannya tinggi. Misalnya, kalau pasien datang dan butuh operasi, tidak perlu menunggu lama. Begitu dicek, dalam sejam atau sehari sudah bisa operasi. Kalau lampu ruang operasi mati lebih dari lima menit, itu akan jadi penalti. Jadi semua benar-benar terukur dan profesional,” tegas Suryo.
Tidak hanya membangun fisik dan sistem, konsorsium juga dituntut memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
Suryo menegaskan, hanya tenaga kesehatan yang memenuhi standar tinggi yang akan digunakan. Jika tenaga lokal belum memenuhi nilai minimal (misalnya 90 dari 100), maka mereka harus dilatih hingga layak.
“Mereka wajib cari SDM yang memenuhi standar. Kalau yang tersedia hanya nilai 80, ya harus dilatih. Pelatihan ini juga bagian dari komponen pembiayaan proyek. Karena kalau tidak memenuhi SLA, mereka yang akan dikenai sanksi,” jelasnya.
Terkait skema pembiayaan, Pemkot telah memfasilitasi pertemuan antara pihak konsorsium dan lenders (pemberi pinjaman), termasuk 14–15 bank nasional seperti bank Himbara, bank syariah, dan Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara.
Baca juga: Jembatan Mahakam I Samarinda Direkomendasikan Ditutup Total Usai Insiden Ditabrak Tongkang
Umumnya, konsorsium hanya menyuntikkan modal langsung sekitar 30–40 persen, sedangkan 60–70 persennya akan ditanggung oleh lender melalui pembiayaan jangka panjang.
“Kita hanya memperkenalkan mereka agar bisa berkolaborasi untuk pendanaan. Jadi investor tidak serta-merta mengeluarkan semua dana, sisanya dibantu lender. Ini kita dorong agar pendanaannya optimal dan proyek bisa berjalan sesuai harapan,” kata Suryo.
Dalam rencana saat ini, Pemkot menargetkan penandatanganan kontrak KPBU dapat dilakukan pada Oktober 2025, tergantung pada hasil diskusi teknis dan kejelasan penawaran dari pihak konsorsium.
Suryo mengakui bahwa proyek ini merupakan hal baru bagi semua pihak, termasuk bagi Aspen Medical yang selama ini berinvestasi secara langsung dan belum pernah terlibat dalam KPBU.
Dengan KPBU ini, Pemkot Samarinda berharap RSUD IA Moeis dapat menjadi rumah sakit rujukan regional berstandar internasional, mampu bersaing dengan layanan kesehatan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
“Waktu Zoom dengan pihak Turki, mereka cerita di sana ada 20 rumah sakit pemerintah yang semuanya dikerjakan lewat KPBU. Ini di Indonesia memang baru, makanya kita ingin agar proses ini benar-benar matang dan profesional,” tutupnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Simpang Lembuswana Samarinda jadi Simbol Persatuan, Ribuan Warga Hening Ikut Upacara HUT RI |
![]() |
---|
9.611 Warga Binaan di Kaltimtara Terima Remisi HUT ke-80 RI, 311 lainnya Langsung Bebas |
![]() |
---|
Kapolda Kaltim Hadiri Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Stadion Gelora Kadrie Oening Samarinda |
![]() |
---|
Perayaan HUT ke-80 RI di Samarinda Dipastikan Beda, Lomba dan Kemeriahan Sampai ke Tingkat RT |
![]() |
---|
Pimpin Apel Kehormatan di Taman Makam Pahlawan, Ini Pesan Pangdam VI/Mulawarman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.