Paparkan Visi dan Misi, Paslon No 3 Siap Ikuti Debat Kandidat PSU Mahulu

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahakam Ulu (Mahulu), debat publik PSU Pilkada Mahulu akan segera digelar dalam waktu dekat ini.

Debat publik pasangan calon (Paslon) peserta Pemungutan Suara Ulang Mahakam Ulu atau PSU Pilkada Mahulu, akan dilaksanakan pada 7 Mei 2025 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Masing-masing paslon melakukan sejumlah persiapan jelang debat PSU Pilkada Mahulu.

Misalnya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati No Urut 3. Angela Idang Belawan dan Suhuk. 

Baca juga: Paslon Avun-Juan Tolak Debat Kandidat PSU Mahulu Digelar di Samarinda, Berikut Penjelasan KPU Mahulu

Kedua pasangan ini menyatakan sangat siap mengikuti debat publik Pilkada Mahulu yang rencananya diadakan di Samarinda, pada 7 Mei 2025 nanti. 

"Paslon kami sangat siap untuk mengikuti berbagai segmen dalam debat nanti. Kami juga telah menyiapkan materi dan program serta visi misi untuk dipaparkan pada debat nanti," beber Hendrikus Keling, Ketua Tim Pemenangan No 3, Senin (5/5/2025), pukul 19.00 Wita di Mahakam Ulu.

Keling, memaparkan pada debat nanti, pason No 3 akan fokus dengan Visi Misi yang diusung untuk membangun Mahakam Ulu ke depan.

"Untuk persiapan debat ini biasa-biasa saja, kami fokus pada visi misi," kata pria yang saat ini menjabat Ketua Komisi III DPR Mahakam Ulu. 

Hal itu tambah Keling, karena didalam Visi dan Misi serta Rencana Kegiatan paslon no 3, Angela Idang Belawan dan Suhuk, sudah bisa menjawab sebagian besar keinginan masyarakat dan sangat bersinergi dengan rencana No 3, jika terpilih nanti.

Keling menambahkan, sangat mengapresiasi upaya KPU Mahulu dalam menyelenggarakan PSU Pilkada Mahulu.

"Seperti pelaksaan debat yang akan berlangsung di Samarinda nantj," jelasnya.

Baca juga: Update PSU Pilkada Mahulu 2024, Bakal Paslon Angela-Suhuk Selesai Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Pihaknya mengaku debat publik ini berlangsung di Samarinda. Mengingag Samarinda merupakan wilayah yang netral. 

"Kita tahu sendiri sarana dan prasarana lokasi debat di Mahulu masih kurang. Yang patut kita hindari, jangan sampai asumsi bahwa terjadi hal tidak diiinginkan saat debat, pemerintah bisa disalahkan. Jadi baiknya memang dilokasi yang netral," imbuhnya. (*)