Berita Nasional Terkini

Ahmad Khozinudin: Jokowi Banyak Dalih soal Tuduhan Ijazah Palsu, Rakyat yang Harusnya Merasa Terhina

Menurut Ahmad Khozinudin, Jokowi terlalu banyak dalih soal tuduhan ijazah palsu tersebut.

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati-Wartakotalive.com/ist/Kompasiana
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Kanan: foto ijazah Jokowi yang ramai beredar. Pengacara Ahmad Khozinudin sebut Jokowi banyak dalih soal tuduhan ijazah palsu (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati-Wartakotalive.com/ist/Kompasiana) 

Lalu sederhana dia cuma tunjukkan salinan akta kelahiran Obama di Amerika. Selesai hari ini. Kenapa itu tidak diambil oleh Saudara Jokowi?" ujar Ahmad.

"Ini kan Jokowi sama saja menghina kita rakyat dengan dalih itu hak asasi. Dengan dalih itu tidak ada kewenangan bagi dia untuk menunjukkan, enggak ada kewenangan kita untuk meminta, tidak ada kewajiban dia untuk menunjukkan," lanjutnya.

Menurutnya, rakyat juga terhina jika Jokowi tidak menunjukkan ijazah aslinya, sebab rakyat juga punya martabat.

"Begitu diminta hakim juga nggak muncul itu barang [ijazah asli, red]. Saya kira kalau bicara hina-menghina, rendah-merendahkan sudahlah jangan ditarik lebih luas ke sekarang itu. Karena kita rakyat juga punya marwah, punya wibawa, punya negara yang dasar negara yang kita pakai itu adalah hukum," tandasnya.

Jokowi Merasa Terhina

Presiden ke-7 RI Joko Widodo ( Jokowi ) merasa dihina dan direndahkan serendah-rendahnya lantaran tudingan ijazah palsu.

Secara tegas Jokowi menyebut jika ijazahnya bukanlah objek penelitian.

Diketahui, tudingan ijazah palsu milik Jokowi dilontarkan Roy Suryo cs beberapa waktu lalu. 

“Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” ujarnya saat ditemui di kediamannya Solo, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025).

Jokowi diketahui melaporkan Roy Suryo Cs ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025) lalu.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang sedang berjalan.

“Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” jelasnya.

Alih-alih mengurusi ijazah seseorang, menurutnya yang lebih penting saat ini bagaimana negara ini bisa menghadapi sejumlah masalah ekonomi global.

Masalah ini bisa dihadapi jika setiap pihak bisa bekerjasama dan tak mengurusi hal-hal kontraproduktif.

"Dan menurut saya hari ini dalam tantangan global yang sangat berat, yang diperlukan negara kita kompak, saling berangkulan, menjaga kesatuan dan persatuan, terutama elit dan seluruh masyarakat, Agar tantangan berat yang dihadapi semua negara, yang kita hadapi bisa kita selesaikan."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved