Berita Balikpapan Terkini
Diskusi Bersama Menteri PPPA, Gubernur Kaltim Paparkan Data Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Diskusi bersama Menteri PPPA, Gubernur Rudy Mas’ud paparkan data kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Diah Anggraeni
Dalam kesempatan itu, Rudy juga menyinggung tantangan sosial-ekonomi yang turut mempengaruhi kerentanan kekerasan.
"Sekali lagi, izin Bu, tingkat pengangguran di Kalimantan Timur tergolong tinggi, Bu. Di atas 5 sekian persen. Kalau penganggurannya tinggi, otomatis kemiskinannya juga tinggi, Bu," ujarnya
Terkait jenis layanan yang diberikan kepada korban, DP3A Kaltim mencatat layanan pengaduan mendominasi (71,9 persen atau 241 korban), diikuti layanan kesehatan (19,4 persen atau 65 korban), bantuan hukum (6,9 persen atau 23 korban), rehabilitasi sosial (1,5 persen atau 5 korban), dan penegakan hukum (0,3 persen atau 1 korban).
Dari sisi pelaku, hubungan dengan korban paling banyak berasal dari pacar atau teman (33 orang), suami/istri (22 orang), orang tua (20 orang), tetangga (14 orang), keluarga (9 orang), guru dan rekan kerja masing-masing 2 orang, serta 10 pelaku lainnya dengan kategori beragam dan 7 yang tidak diketahui hubungannya.
Gubernur Rudy juga menjelaskan langkah-langkah strategis Pemprov Kaltim dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pengarusutamaan gender (PUG).
"Gender di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, memprioritaskan kewirausahaan perempuan, pemberdayaan kelompok rentan, disabilitas, dan kelompok marginal," ungkapnya.
Beberapa strategi yang dilakukan di antaranya pembentukan tim Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), tagging anggaran yang responsif gender, pemberian penghargaan kepada perangkat daerah yang berhasil menerapkan PUG, serta evaluasi berkala terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.
Rudy juga menyampaikan dukungan penuh terhadap program Kementerian PPPA RI dalam evaluasi penyelenggaraan pengarusutamaan gender, yang setiap tahunnya dinilai melalui predikat PPE (Penghargaan Parahita Ekapraya).
Ia juga mengapresiasi kehadiran Menteri PPPA dan menaruh harapan besar dari hasil pertemuan ini.
"Semoga pertemuan ini memberikan manfaat yang besar dan menjadi langkah strategis dalam wujudkan perempuan yang berdaya, anak yang terlindungi, Indonesia Maju, Kaltim Emas, Indonesia Emas," pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.