Penyangga Bencana untuk IKN, PABI Hadir Bernisiatif Membentu Sistem Penanggulangan Bencana

Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP PABI yang berlangsung pada 8-10 Mei 2025 di Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN
RAKERNAS PP PABI - Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP PABI yang berlangsung pada 8-10 Mei 2025, di Blue Sky Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP PABI yang berlangsung pada 8-10 Mei 2025, di Blue Sky Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dalam rangkaian acara tersebut, PABI berinisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan bakti sosial di Kota Balikpapan, yang merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketua Pengurus Pusat (PP) PABI, dr. Tjahjo Winantyo membeberkan alasan terpilihnya Balikpapan sebagai lokasi terselenggaranya acara.

"Balikpapan memiliki peran strategis sebagai daerah penyangga bencana untuk IKN," ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Terlebih, Indonesia adalah negara dengan risiko bencana yang tinggi, atau dikenal sebagai supermarket bencana.

Baca juga: Kementerian PPPA akan Dampingi Pasca Kasus Kekerasan Seksual Anak di Balikpapan

Oleh karena itu, kata Tjahjo, kesiapan tenaga medis dan non-medis dalam manajemen bencana, serta penatalaksanaan kegawatdaruratan sangat diperlukan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesiapsiagaan bencana, PABI bekerja sama dengan Pemkot Balikpapan dan instansi terkait akan menyelenggarakan kegiatan bakti sosial.

"Ada seminar manajemen bencana dan wound care," ulasnya.

Tjahjo menyebut, bentuk pengabdian masyarakat ini guna meningkatkan kapasitas tenaga medis dan non-medis dalam manajemen bencana di Kota Balikpapan.

Kemudian melatih tenaga medis dan petugas ambulans dalam penatalaksanaan pra-hospital, serta memberikan keterampilan dasar kepada dokter umum dalam suturing dan wound care.

"Ini juga dapat meningkatkan koordinasi antara instansi terkait dalam penanganan kegawatdaruratan medis dan bencana," tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin mengatakan seminar dan workshop oleh PABI tersebut diperlukan dalam rangka mendukung seluruh kegiatan pengelolaan krisis kesehatan di daerah.

Maka kegiatan demikian menjadi penguatan dan peningkatan kapasitas manajemen krisis kesehatan.

Salah satunya melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga medis dan kesehatan dalam upaya kesiapsiagaan terhadap situasi kedaruratan dan bencana.

"Kegiatan yang dilaksanakan hari ini oleh PABI merupakan bentuk support luar biasa untuk memperkuat kapasitas Kaltim dalam pengendalian krisis kesehatan akibat bencana," kata Jaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved