Samarinda Dikepung Banjir

BMKG Samarinda Ingatkan Potensi Terjadi Hujan Lebat di Kota Tepian hingga Juni 2025

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur Kota Samarinda hingga akhir Juni 2025

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
HO Dokumentasi warga
HUJAN DI SAMARINDA - Salah satu kawasan pemukiman warga di Samarinda dialiri arus banjir, Senin (12/5/2025). Genangan terjadi akibat hujan intensitas tinggi yang merata di sejumlah kecamatan. Warga diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. (HO Dokumentasi warga) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur Kota Samarinda hingga akhir Juni 2025.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, menyusul tingginya curah hujan yang tercatat di beberapa kecamatan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data monitoring yang dirilis BMKG, pengukuran curah hujan harian pada Senin (12/5/2025) pukul 07.00 Wita menunjukkan angka yang cukup signifikan, berkisar antara 60 hingga 100 milimeter. 

Baca juga: 4 Rumah Terdampak Longsor di Lempake Samarinda, Seorang Ibu dan 2 Anak Masih Tertimbun

Wilayah Lempake tercatat sebagai lokasi dengan curah hujan tertinggi mencapai 153 milimeter, disusul Samarinda Utara sebesar 122 milimeter, kemudian Samarinda Ulu (71 mm), Sungai Siring (66,3 mm), dan Sungai Pinang (61,1 mm).

“Untuk potensi hujan hari ini masih berpotensi terjadi hingga siang hari. Dari monitoring dan pantauan kita, hasil pengukuran curah hujan pada pagi hari jam 07.00 WITA bervariasi antara 60 hingga 100 milimeter. Faktor yang memengaruhi kondisi hujan dikarenakan adanya daerah pertemuan angin yang berpotensi untuk pertumbuhan awan-awan hujan,” ujar Riza Arian saat dihubungi TribunKaltim.

Ia menambahkan, fenomena cuaca ini dipicu oleh aktivitas konvergensi atau pertemuan angin dari berbagai arah yang memicu pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung secara dinamis dan intens hingga akhir bulan.

Akibat hujan deras yang nyaris merata di seluruh penjuru kota, sejumlah kawasan di Samarinda kembali dilanda genangan air. Genangan bahkan semakin meluas seiring dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak dini hari. 

Kondisi ini selaras dengan laporan BPBD Samarinda yang menyebutkan 29 titik genangan tersebar di lima kecamatan. Sejumlah ruas jalan seperti Flyover Juanda, Jalan DI Panjaitan, dan Jalan Mugirejo sempat terendam air setinggi dada orang dewasa, sehingga mengganggu aktivitas warga. Fasilitas umum seperti sekolah dan akses jalan juga terdampak cukup parah.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap potensi perubahan cuaca yang ekstrem. Perubahan dari kondisi panas yang tiba-tiba disusul hujan deras disertai guntur dan angin kencang menjadi pola yang perlu diwaspadai.

BMKG Samarinda juga mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau informasi prakiraan cuaca harian serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat kondisi hujan ekstrem. Terlebih bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.

“Kepada masyarakat tentunya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan, dari kondisi panas kemudian tiba-tiba terjadi hujan dengan intensitas lebat yang kadang disertai guntur dan angin kencang,” imbau Riza. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved