Samarinda Dikepung Banjir
DLH Samarinda Catat Lonjakan Sampah Pasca Banjir hingga 10 Persen, Didominasi Perabotan Rumah Tangga
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mencatat adanya lonjakan timbulan sampah pasca banjir
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dampak banjir besar yang melanda sejumlah kawasan di Kota Samarinda beberapa waktu lalu tak hanya menyisakan kerusakan, tetapi juga menyumbang peningkatan signifikan volume sampah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mencatat adanya lonjakan timbulan sampah pasca banjir, terutama dari kawasan yang terdampak genangan air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda melalui Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Boy Leonardo Sianipar, menjelaskan bahwa meskipun secara umum pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) di berbagai wilayah kota masih bisa dikendalikan, beberapa TPS (Tempat Penampungan Sementara) di kawasan terdampak banjir mengalami peningkatan beban.
Baca juga: DPRD Kaltim Ingatkan Pemkot tak Bisa Kerja Sendiri untuk Wujudkan Samarinda Bebas Tambang 2026
"Untuk kondisi pengangkutan sampah dari tiap-tiap lokasi TPS yang ada di Kota Samarinda secara umum masih dapat tertangani.
Kendati demikian, ada beberapa titik TPS terutama di sekitar lokasi terdampak banjir yang mengalami peningkatan volume sampah, baik yang berada di TPS karena masyarakat mengantar sampah banjir ke sana, maupun sampah yang memang kami jemput langsung ke lokasi atas permintaan masyarakat lewat RT, lurah, atau camat," jelas Boy (15/5).
Menurut Boy, kenaikan timbulan sampah mencapai 6 hingga 10 persen dari volume normal harian yang biasanya berada di angka 600 ton per hari.
Lonjakan ini dipicu oleh limbah pasca banjir yang sebagian besar berupa barang-barang rumah tangga yang rusak akibat terendam air.
"Untuk sampah pasca banjir didominasi perabotan rumah tangga seperti kasur, meja, lemari, kursi, dan baju-baju bekas yang rusak terendam banjir. Ada juga beberapa sampah pohon yang tumbang akibat longsor dan lain-lain," terangnya.
Saat ditanya apakah DLH merasa kewalahan dalam menangani lonjakan ini, Boy menegaskan bahwa pihaknya masih bisa mengelola kondisi tersebut meskipun dengan tantangan tertentu.
"Apabila disebut kewalahan belum sampai di titik itu, Mbak. Hanya mungkin kami sedang mencari formula yang tepat agar dapat terus melayani pengangkutan sampah, meski terkadang akses menuju lokasi banjir masih ada yang tergenang dan susah dijangkau armada kami.
DLH sampai saat ini masih mengupayakan yang terbaik dan berkomitmen tidak menyerah dengan kondisi ini hingga nanti kondisi kembali normal seperti sedia kala," tegasnya.
DLH memperkirakan volume sampah pasca banjir masih akan bertambah dalam beberapa hari ke depan, mengingat masih banyak warga yang melakukan pembersihan rumah dan lingkungan secara mandiri.
"Memang kemungkinan masih (bertambah). Tapi secara bertahap akan berkurang mengingat beberapa lokasi sudah mulai surut. Namun demikian, sampah pasca banjirnya diprediksi masih akan banyak yang dibuang warga setelah kegiatan bersih-bersih mandiri atau bersih-bersih lingkungan ke TPS terdekat," lanjut Boy.
Sementara itu, terkait sampah pohon akibat longsor, DLH mencatat masih ada beberapa titik yang belum dibersihkan sepenuhnya. Namun jumlahnya relatif kecil dan tidak mengganggu akses jalan.
"Untuk sampah pohon terutama yang diakibatkan longsor, sampai saat ini masih ada di beberapa titik. Namun dalam jumlah relatif kecil dan tidak mengganggu akses jalan.
Dalam kegiatan ini juga terdapat beberapa instansi yang terlibat dalam pembersihannya seperti PUPR dan BPBD. Sehingga saat ini DLH dalam posisi standby untuk perbantuan apabila memang diperlukan," tutupnya. (*)
Banjir Capai Paha Orang Dewasa, Warga Juanda Samarinda Kaltim Selamatkan Barang ke Loteng |
![]() |
---|
Banjir Kembali Rendam Juanda Samarinda, Warga: Sudah Kedua Kali Bulan Ini |
![]() |
---|
7 Lokasi Longsor Akibat Hujan Deras di Samarinda, Waspada Pohon Tumbang di Beberapa Lokasi Ini |
![]() |
---|
Update 30 Titik Banjir di Samarinda: Kawasan Citra Niaga hingga Simpang Lembuswana Tergenang Dalam |
![]() |
---|
Agenda DPRD Samarinda dan Dinas PUPR Bahas Evaluasi Bencana Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.