Samarinda Dikepung Banjir

Ibu dan Anak  Korban Longsor di Lempake Samarinda Ditemukan Tewas, 2 Korban Masih Dicari

Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban meninggal akibat tanah longsor di gang Bulu tangkis, jalan Giri rejo bilimau Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
KORBAN TANAH LONGSOR - Korban tanah longsor di temukan, Senin (12/5/2025). Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban meninggal akibat tanah longsor di gang Bulu tangkis, jalan Giri rejo bilimau, RT. 22, Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Senin, (12/5/2025) sore tadi. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban meninggal akibat tanah longsor di gang Bulu tangkis, jalan Giri rejo bilimau, RT. 22, Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Senin, (12/5/2025) sore tadi.

"Sampai dengan pukul 17.30 wita, sudah ditemukan dua jenazah dalam kondisi MD (meninggal dunia) yang pertama ditemukan sekitar pukul 15.10 wita, dan yang kedua ditemukan pukul 16.50 wita," ujar Suwarso Kepala BPBD Kota Samarinda

Dua korban yang ditemukan tersebut ialah seorang ibu bernama Hamdana usia 50 tahun dan yang kedua anak laki-laki bernama  Nasrul usia 24 tahun dalam kondisi tidak bernyawa.

Ibu Hamdana (50) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bagian kamar depan bangunan itu, sedangkan Nasrul anak laki-laki ditemukan di ruang tengah.

Baca juga: Video Viral, Kondisi 3 Rumah di Lempake Samarinda Tertimbun Longsor

Ia juga mengatakan informasi yang diperoleh dari adik korban, terdapat empat orang yang ada di dalam rumah yang tertimbun longsor.

"Informasi dari adik korban, tadi diduga empat, disamping ibu Hamdana dan Nasrul tadi, dua orang lagi usianya 17 dan 14 tahun," ujarnya. 

Ia  mengatakan Dua orang yang belum ditemukan yaitu Nurul Syakira (17) dan Fitri (14) yang diduga berada di kamar belakang dekat dapur rumah tersebut. 

Dalam melakukan evakuasi, Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, terdapat kendala di tepat kejadian perkara, mulai dari kadar tanah yang berlumpur sehingga tanah terus bergerak, kemudian medan yang curam

"Curah hujan yang tinggi tadi pagi itu membuat kadar tanah, berlumpur. terjadi pergeseran terus menerus.

Baca juga: Longsor di Inlet Tunnel Terowongan Samarinda, PUPR Pastikan Area Lain Aman

Kondisi juga dilereng atau tebing dan curam, maka alat-alat yang kita gunakan di lapangan,  dua unit eksavator baik pc 200 maupun pc 60, itu walapun kita dapat jenazahnya, misalnya sebagian badannya, itu tidak bisa kita langsung gali, karena tanahnya terus bergerak. Dan itu biasanya dibantu alat-alat manual seperti cangkul dan skop, karena kita perlu kehati-hatian dalam pencari ini," pungkasnya. 

Saat ini tim SAR Babungan telah kerahkan satu unit eksavator tambahan  untuk mempercepat pencarian korban yang tertimbun longsor. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved