Berita Nasional Terkini

PNS Pemalas hingga Maling 'Kelas Teri' Bakal Dimasukkan ke Barak, Dedi Mulyadi Ungkap Alasannya

PNS pemalas hingga maling 'kelas teri' juga bakal dimasukkan ke barak militer. Hal ini diusulkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Tribun Jabar/ Deanza Falevi
BARAK MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat meninjau langsung program pendidikan berkarakter di barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Sabtu (3/5/2025). PNS pemalas hingga maling 'kelas teri' juga bakal dimasukkan ke barak militer.Hal ini diusulkan Dedi Mulyadi.(Tribun Jabar/ Deanza Falevi) 

Program tersebut dijadwalkan akan mulai berjalan pada Juni-Juli mendatang dengan melibatkan para bupati di Jabar.

“Ke aya kerjasama sareng polda Jabar. Aya nu dikenal restorative justice, (Akan ada kerja sama dengan Polda Jabar. Ada yang dikenal sebagai keadilan restoratif)," ungkap sang gubernur.

Program ini diharapkan bukan hanya memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam penanganan kasus pencurian kecil, melainkan juga membantu mengurangi angka kemiskinan.

Dijelaskan Dedi Mulyadi, saat seorang pencuri kecil dipenjara, keluarganya akan kehilangan tulang punggung, anak-anaknya bisa putus sekolah, dan akhirnya kemiskinan baru akan muncul.

“Lamun jelma letik di penjarakeun, maling na ukur maling hayam, pamajikan na eweuh nu ngusahakeun. Rek timana usahana, budak na ke eweuh nu sakolakeun. (Jika orang kecil dipenjara hanya karena mencuri ayam, istrinya tidak akan ada yang mencari nafkah. Lalu dari mana penghidupan keluarganya? Anaknya nanti tidak ada yang membiayai sekolah)," papar Dedi Mulyadi.

"Ke jumlah kemiskinan anyar bakal lewih loba tinu materi nu di paling na. (Efek domino dari penjara masyarakat kecil itu akan menimbulkan jumlah angka kemiskinan yang tinggi dibanding materi yang dicuri)," sambungnya.

Dengan konsep ini, Dedi Mulyadi pun berharap dapat menghadirkan keadilan yang lebih manusiawi, mengutamakan pembinaan ketimbang hukuman yang hanya menambah beban sosial.

Kirim ASN Mager ke Barak Militer

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa pembinaan karakter di barak militer juga akan menargetkan orang dewasa pembuat onar, termasuk aparatur sipil segara (ASN) malas.

“Mereka (pelajar) baik-baik saja, pertumbuhannya semakin baik, semakin disiplin. Makannya juga semakin lahap, sudah meninggalkan kebiasaan merokok, meninggalkan kebiasaan minum (miras), dan lainnya. Sudah berjalan dengan baik,” ujar KDM, saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur Gedung Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Jabar, Rabu (7/5/2025), dilansir TribunJabar.id.

Menurut Dedi Mulyadi, efektivitas program barak militer sangat bergantung pada peran keluarga dalam meneruskan pola hidup disiplin di rumah.

“Sistem itu tidak akan ada artinya bilamana mereka pulang ke rumahnya masing-masing, sistem di rumahnya tidak diubah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa ke depan, program barak militer juga akan menyasar kelompok orang dewasa yang memiliki perilaku menyimpang, seperti pemabuk, suami yang tidak menafkahi keluarga, hingga ASN yang malas bekerja.

“Saat ini untuk para pelajar, yang berikutnya targetnya adalah orang-orang dewasa. ASN-ASN malas juga menjadi target kita,” ucap KDM.

Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa pendekatan ini diperlukan karena persoalan kriminal dan penyimpangan sosial tidak bisa diselesaikan hanya dengan hukuman penjara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved