Samarinda Dikepung Banjir

Banjir Rendam Bengkuring Samarinda, Banyak Warga tak Bisa Memasak

Banjir yang merendam kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus menjadi perhatian

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
BANJIR DI SAMARINDA - Lurah Sempaja Timur, Yuliani (kiri) bersama Subkoordinator Bidang Peralatan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, Iskandar (kanan) saat dalam kegiatan pendistribusian perahu rescue. Selasa (13/5/2025). Sebanyak 756 kepala keluarga di Bengkuring terdampak banjir, dan Kelurahan Sempaja Timur telah membentuk dapur umum mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan warga sambil menunggu keputusan status darurat dari Pemerintah Kota Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Banjir yang merendam kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah kelurahan setempat.

Hingga saat ini, tercatat ratusan kepala keluarga harus terdampak akibat tingginya debit air sejak beberapa hari terakhir.

Lurah Sempaja Timur, Yuliani, menyebutkan kepada TribunKaltim.co pada Selasa (13/5/2025).

Dia sebutkan, berdasarkan data sementara, sebanyak 756 kepala keluarga terdampak banjir yang tersebar di 22 RT, dengan total 2.524 jiwa. 

Baca juga: Gang Kenangan Jalan Sentosa Samarinda Banjir, Warga Berharap Drainase Dilebarkan 

Kata dia, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun orang hilang.

Meski begitu, tantangan utama yang dihadapi warga adalah akses mobilitas yang terganggu serta kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan. 

Banyak warga tidak bisa memasak di rumah karena dapur terendam banjir.

Kondisi ini mendorong pemerintah kelurahan untuk segera bergerak cepat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Sebagai langkah awal, Kelurahan Sempaja Timur telah membentuk dapur umum mandiri yang berlokasi di Masjid Alam Semesta.

Dapur ini beroperasi atas dukungan dari Dinas Sosial Kota Samarinda, pihak kecamatan, serta pengurus masjid, yang turut membantu menyediakan nasi bungkus sesuai dengan permintaan dari masing-masing RT.

“Sementara kami sudah membentuk dapur umum mandiri di Masjid Alam Semesta, itu kita sudah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kota, dari kecamatan juga,” ujar Yuliani.

Baca juga: Warga Betapus Samarinda Berburu Ikan Lele dan Nila di Tengah Banjir

Namun, kapasitas dapur umum mandiri saat ini masih terbatas. Yuliani menjelaskan bahwa jumlah maksimal bantuan makanan yang dapat disediakan baru mencapai sekitar 500 bungkus per hari.

Pihak kelurahan masih terus memantau kondisi air, termasuk pada malam hari, untuk menentukan apakah skala bantuan perlu ditingkatkan.

“Karena sementara ini untuk yang mandiri, kami hanya bisa melayani sampai 500-an bungkus saja,” tambahnya.

Kondisi di wilayah Griya Mukti juga menjadi perhatian, mengingat sebagian besar wilayah tersebut juga berada dalam cakupan Kelurahan Sempaja Timur, meskipun ada pula yang masuk ke Kelurahan Gunung Lingai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved