Berita Nasional Terkini

PSI Gelar Pemilu Raya untuk Pilih Ketua Umum Baru, Giring dan Kaesang Boleh Daftar, Jokowi Didoakan

PSI gelar Pemilu Raya untuk pilih Ketua Umum baru, Kaesang dan Giring bisa ikut daftar. Sementara Jokowi juga ikut didoakan bakal mendaftar.

Editor: Amalia Husnul A
Dok PSI-Kompas.com/Tria Sutrisna
KETUA UMUM PSI - Poster Jokowi-Kaesang yang pernah diunggah PSI. Kanan: Konferensi pers PSI terkait acara Pemilu Raya untuk pemilihan ketua umum baru. PSI gelar Pemilu Raya untuk pilih Ketua Umum baru, Kaesang dan Giring bisa ikut daftar. Sementara Jokowi juga ikut didoakan bakal mendaftar. (Dok PSI-Kompas.com/Tria Sutrisna ) 

“Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang.

Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," ujar Andy seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Dengan demikian, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha hingga Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie berpeluang untuk mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI.

Akui Terinspirasi Jokowi 

PSI mengakui bahwa sistem pemilihan ketua umum (ketum) baru partainya yang akan dilakukan melalui mekanisme pemilu raya terinspirasi dari gagasan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, dalam konferensi pers pembukaan pendaftaran bakal calon ketum di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

“Apakah konsep ini idenya dari Pak Jokowi? Terus terang, Pak Jokowi ini kan kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi, masukan dari Pak Jokowi ini juga kami anggap sesuatu yang out of the box,” kata Andy.

“Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi? Ya, ini terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik dan bisa menjadi satu ide yang bisa dilaksanakan bagi PSI,” sambungnya.

Menurut Andy, Jokowi dalam sejumlah pertemuan kerap menyinggung pentingnya membangun partai yang “super terbuka”, termasuk dalam mekanisme pemilihan ketua umumnya.

PSI kemudian mulai mengkaji praktik serupa di berbagai negara dan menemukan bahwa partai-partai yang digerakkan oleh anak muda telah lebih dahulu menerapkan sistem tersebut.

Andy mencontohkan partai Podemos di Spanyol hingga Five Star Movement di Italia. Partai-partai tersebut bahkan telah menggunakan sistem e-voting dalam proses pemilihan ketua umum mereka.

Baca juga: Menhut Raja Juli Tempatkan 11 Kader PSI di OMO FOLU, Dapat Honor Puluhan Juta, Sebut Tak Pakai APBN

“Begitu Pak Jokowi bilang bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketum dipilih secara langsung, kami di internal mulai melihat-lihat. Di tempat lain gimana sih ini dipraktikkan?” ungkap Andy.

“Ternyata benar, di banyak tempat di dunia ini, partai-partai anak muda itu sudah lebih dahulu melakukan ini,” sambungnya.

Andy pun menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari transformasi PSI menjadi partai yang super terbuka, atau yang mereka sebut sebagai “partai Tbk”, yakni partai milik anggota, bukan milik elite. 

“Kalau ditanya kenapa PSI memilih jalan seperti ini, ini adalah salah satu langkah kami untuk mulai menjadi apa yang kami sebut sebagai partai super terbuka, partai super TBK,” kata Andy.

Atas dasar itu, kata Andy, pemilu raya ini adalah upaya PSI untuk membangun tradisi politik baru yang lebih terbuka dan partisipatif.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved