Breaking News

Berita Nasional Terkini

Perbedaan Menonjol Dedi Mulyadi dan Jokowi, Gaya KDM disebut Serupa hingga Dijuluki Mulyono Jilid II

Perbedaan menonjol Dedi Mulyadi dengan Jokowi. Gaya blusukan KDM disebut serupa hingga dijuluki Mulyono Jilid II di medsos.

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
Kompas.com/Putra Prima Perdana
KDM JOKOWI JILID II - Kebersamaan Jokowi dengan Dedi Mulyadi jelang Pilpres 2019 lalu. Perbedaan menonjol Dedi Mulyadi dengan Jokowi. Gaya blusukan KDM disebut serupa hingga dijuluki Mulyono Jilid II di medsos. (Kompas.com/Putra Prima Perdana) 

"Ketika koleganya dari anggota DPRD Purwakarta tidak mau menemui demo-demo buruh, dia temuin.

Ramai terjadi perdebatan sangat sengit gitu ya, tetapi setelah demo itu dia justru populer karena berani mendebat dan sekaligus mengajak dialog mereka yang kontrak."

"Setelah itu dia maju sebagai kepala daerah kan dan sukses," papar Burhan.

Burhan menegaskan, seorang Jokowi tidak bisa seperti Dedi Mulyadi dalam hal berdialog seperti peristiwa dengan buruh itu.

"Sesuatu yang kalau kita bayangkan seorang Pak Jokowi agak beda.

Pak Jokowi itu kan lebih banyak senyum, kalau ditanya, 'Ya kok tanya saya' gitu ka," kata Burhan.

Sebaliknya, kata Burhan, Dedi Mulyadi juga tidak mungkin bersikap seperti Jokowi yang sedikit bicara.

"Itu enggak mungkin pernyataan itu keluar dari KDM. KDM pasti menjawab," jelasnya.

Salah satu faktor perbedaan Dedi Mulyadi dengan Jokowi adalah latar aktivismenya di kampus.

"Karena latar belakangnya juga beda kan.

Pak Jokowi latar belakang aktivismenya waktu mahasiswa di mapala, KDM aktivis murni ini, dia aktivis di HMI, aktif di organisasi kemudaan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.

Baca Selanjutnya: Dedi mulyadi siap duet dengan ridwan kamil untuk menangkan jokowi di jabar

Dobrak Sekat Politik

Burhanuddin juga melihat sosok Dedi Mulyadi adalah politikus yang mendobrak sekat politik nasional.

Di antara sekat itu adalah bagaimana Jakarta selalu menjadi sorotan utama, sehingga gubernurnya memiliki peluang besar berkiprah di level Pilpres.

Begitupun dari sudut etnik, biasanya tokoh yang menjadi capres ataupun cawapres datang dari etnis Jawa karena jumlahnya yang besar.

Sedangkan Dedi Mulyadi adalah seorang Sunda, yang menjadi pemimpin di Jawa Barat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved