Pendidikan

Jadwal SPMB PPU Kaltim 2025 untuk Jenjang SD-SMP Lengkap Syarat dan Jalurnya

Berikut jadwal SPMB PPU 2025 untuk jenjang SD dan SMP lengkap syarat dan jalur masuknya.

Grafis TribunKaltim.co via Canva
SPMB PPU 2025 - Ilustrasi pelajar SMP yang diolah di Canva hari ini, Rabu (21/5/2025). Berikut jadwal SPMB PPU 2025 untuk jenjang SD dan SMP lengkap syarat dan jalurnya (Grafis TribunKaltim.co via Canva) 

Namun, Kota Samarinda tidak sepenuhnya menerapkan model SPK, melainkan hanya mengadopsi pendekatan bilingual atau dual kurikulum.

“Itu sudah didiskusikan dengan Kemendikdasmen. Kita itu kan hybrid, seperti SMP 16 ada kelas lama dan baru. Tapi prinsipnya sekolah itu kita buat bilingual, yang artinya itu dibolehkan,” jelas Asli.

Ia menekankan bahwa kurikulum yang digunakan tetap berbasis kurikulum nasional. Namun, ada penguatan dalam pelajaran Bahasa Inggris, Sains, dan Matematika.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Gratiskan Biaya Sekolah Swasta Mitra untuk Siswa Baru SPMB 2025

Program ini membutuhkan biaya tambahan, tetapi seluruh pembiayaan ditanggung oleh Pemerintah Kota Samarinda agar tidak membebani orangtua.

Kurikulum tetap kurikulum nasional. Tapi untuk kemampuan berbahasa Inggris, kemudian science and math-nya ada kekhususan. Itulah yang perlu cost.

"Sehingga karena kita tidak ingin membebani orang tua maka pemkot yang menanggung semua itu,” tambahnya.

Asli juga menjelaskan bahwa konsep pendidikan bilingual ini diterapkan di kawasan pendidikan terpadu di Loa Bakung, yang saat ini sudah memiliki SD 028, SMP 16, dan dalam waktu dekat akan ditambah SMA Prestasi.

Ketiga sekolah tersebut dirancang untuk menjadi sekolah unggulan dengan standar Asia atau internasional.

“Jadi tidak mungkin sekolah hebat di Indonesia ini kurikulumnya tidak memakai kurikulum nasional. Tetap saja hanya ada penambahan inovasi dan kreativitas lain sehingga dia bisa lablenya berstandar Asia atau internasional,” ujarnya.

Terkait kapasitas, ia mengungkapkan bahwa SMP 16 yang sebelumnya memiliki 9 rombongan belajar (rombel), kini hanya menerima 3 rombel.

Untuk mengakomodasi kelebihan pendaftar, Pemkot Samarinda telah menyiapkan SMP 50 sebagai sekolah baru.

“Oleh sebab itu kita siapkan SMP 50 itu baru untuk menampung anak-anak kita yang overload di SMP 16. Di SMP 50 bisa menerima lebih dari 9 lokal sebenarnya. Secara akses dan fakta tidak ada masalah,” jelasnya.

Dalam pernyataannya, Asli juga menegaskan bahwa filosofi utama dari Kemendikbud adalah menghindari diskriminasi dalam pendidikan.

Menurutnya, Pemkot Samarinda telah mengantisipasi potensi diskriminasi sejak awal.

“Contoh, sekolah di Loa Bakung itu tidak mendiskriminasi, tapi justru menambah daya tampungnya. Contoh SD028 yang merupakan SD baru, berarti tidak ada yang dirugikan,” katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved