Berita Nasional Terkini
Warga di 3 Distrik Papua Mengungsi Akibat Kehadiran Pasukan TNI, Pemda Tetapkan Status Darurat
Kedatangan pasukan TNI membuat warga di tiga distrik Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mengungsi.
TRIBUNKALTIM.CO - Kedatangan pasukan TNI membuat warga di tiga distrik Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mengungsi.
Masyarakat di Distrik Sinak Barat, Bina, dan Pogoma, dilaporkan mengungsi ke Distrik Sinak sejak 17 Mei 2025.
Pengungsian ini diduga dipicu oleh rasa takut warga terhadap kehadiran aparat TNI yang ditempatkan di wilayah mereka.
Pemerintah Kabupaten Puncak pun sampai menetapkan status tanggap darurat bencana non-alam guna merespons situasi tersebut.
Baca juga: Polisi Terancam Hukuman Mati, Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017, Dilabeli Pengkhianat Institusi
Baca juga: Oknum Polisi Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017, Serahkan Diri hingga Terancam Hukuman Mati
“Tidak ada korban jiwa, tetapi warga mengalami ketakutan karena kehadiran aparat, sehingga memilih untuk mengungsi,” kata Bupati Puncak Elvis Tabuni dalam konferensi pers di Kota Jayapura, Jumat (23/5/2025).
Penetapan status tanggap darurat ini dituangkan dalam SK Bupati Puncak Nomor: 300.2.1/68/Tahun 2025.
Masa tanggap darurat akan berlangsung selama 14 hari, menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Elvis menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendata jumlah pengungsi serta menyalurkan bantuan logistik, termasuk bahan makanan dan pakaian.
Baca juga: Mencekam Penyerangan KKB Papua Terhadap Pendulang Emas, 11 Korban Tewas, 100 Orang Selamat
“Kami tidak tinggal diam. Pemda dan DPRD sudah bekerja siapkan pesawat untuk angkut bahan makanan dan pakaian kepada pengungsi, dan saat ini sedang berjalan penanganannya,” ungkapnya.
Menurut dia, aparat TNI yang hadir di tiga distrik tersebut merupakan bagian dari operasi pusat.
Oleh karena itu, Pemda Puncak terus melakukan koordinasi dengan Pangdam, Dandim, dan Kapolres untuk mencari solusi terbaik.
Menanggapi mosi tidak percaya yang disampaikan mahasiswa Puncak se-Indonesia terhadap Pemda dan DPRD, Elvis menyayangkan pernyataan tersebut.
Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, 7 Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Korban di Kabupaten Yahukimo
“Mahasiswa seharusnya cek secara baik dulu sebelum membuat statement dan mosi tidak percaya kepada Pemda dan DPRD, karena saat ini kami sudah memberikan perhatian untuk penanganan para pengungsi tersebut,” tegasnya.
Elvis meminta mahasiswa mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan yang dianggap tidak sesuai fakta.
“Sebagai bupati, kami akan panggil mereka dan meminta untuk diklarifikasikan segera pernyataan mereka, karena Pemda dan DPRD saat ini sedang bekerja untuk menangani bencana non alam ini,” ujarnya.
| Ketua Banggar DPR Ungkap Fakta Lain Redenominasi Rupiah, Said: Bukan Sekadar Hilangkan Tiga Nol |
|
|---|
| PSI Minta Polisi Segera Bebaskan Roy Suryo Cs Bila Tuduhan Soal Ijazah Jokowi Terbukti Benar |
|
|---|
| Candaan Politisi PDIP yang Membuat Bahlil Geleng-geleng Kepala, Singgung Posisi Wapres |
|
|---|
| Masih Dikaji Jajaran Menkeu Purbaya, Popok Hingga Tisu Basah Bakal Masuk Barang Kena Cukai |
|
|---|
| Purbaya Minta Diajak Negosiasi Utang Whoosh ke China, Skema Pembayaran Pakai APBN Belum Final |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.