Berita Kutim Terkini

Kemendukbangga/BKKBN Wihaji Kunker ke Kutim, Luncuran Program Taman Asuh Sayang Anak

Wihaji mengunjungi PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group dalam rangka peluncuran program Taman Asuh Sayang Anak

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
PROGRAM TAMASYA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji mengunjungi PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group dalam rangka peluncuran program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji mengunjungi PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group dalam rangka peluncuran program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).

Sebelum ia menjelaskan program Tamasya, ia terlebih dahulu menyapa anak-anak asuh PT DSN yang berada di lokasi. Tak ketinggalan ia juga memberikan sedikit tambahan uang saku untuk mereka sebesar Rp 2 juta per anak.

Setelahnya, Tamasya merupakan program untuk tempat penitipan anak (TPA) yang menyediakan pengasuhan dan pendidikan anak usia 0 hingga 72 bulan yang dikelola oleh penyelenggera.

Baca juga: Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Janji Bangun Rumah Bersama Indonesia di 18 Kecamatan

Program Tamasya sendiri ada karena Total Fertility Rate (TFR) terus menurun sejak tahun 2020 2,4 hingga 2024 menurun di angka 2,11. Selain itu, berdasarkan data BPS 2024, tingkat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan 56,42 persen lebih rendah dibandingkan TPAK laki laki sebesar 84,66 persen.

"Tamasya juga ditujukkan dalam rangka memberikan peluang kerja bagi perempuan yang telah memiliki anak, lalu anaknya juga diberikan hak pengasuhan yang layak," ujar Wihaji, Selasa (27/5/2025).

Pasalnya, menurut dia, banyak perempuan yang bekerja tetapi tidak optimal karena harus berbagi waktu dengan mengasuk anaknya. Misalnya, perempuan yang ditinggal oleh suaminya dan memiliki balita yang mau tidak mau harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Oleh sebab itu, TPA yang berbasis program Tamasya dihadirkan untuk memberikan pelayanan pengasuhan kepada balita yang ditinggal ibunya bekerja.

"Intinya, program Tamasya bisa terbentuk yang penting korporasi siap, pemerintah daerah siap, dan pihak swasta siap seperti PT DSN ini," imbuhnya.

Harapannya, dengan adanya Tamasya ini, output yang dihasilkan berupa angka TFR terjaga pada 2,1, TPAK Perempuan menjadi 70 persen, Indeks Pembangunan Kualitas Keluarga mencapai 80 (skala 1-100) serta balita stunting turun menjadi 5 persen dari tahun 2024 berada di angka 19,8 persen berdasarkan data SSGI 2024. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved