Gempa Hari Ini

Mengenang Gempa Jogja 2006: 57 Detik Diguncang Gempa Dahsyat, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Hari ini, 27 Mei 2025, menjadi peringatan dan refleksi akan gempa yang sempat mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta 19 tahun silam.

|
Kompas.com/Amir Sodikin
GEMPA JOGJA 2006 - Potret keadaan pasca-gempa yang terjadi di Yogyakarta pada 2006 silam di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul yang hampir rata dengan tanah akibat gempa. Hari ini, 27 Mei 2025, menjadi peringatan dan refleksi akan gempa yang sempat mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta 19 tahun lalu. (Kompas.com/Amir Sodikin) 

Mengutip dari Kompas.com, Tony Agus Wijaya, yang pada saat itu menjabat sebagai pengamat geofisika pada Stasiun Geofisika Yogyakarta mengatakan, gempa susulan dengan kekuatan kecil sempat terjadi setelah gempa utama M 5,9.

Beruntung, gempa berkekuatan tinggi tersebut tidak sampai menyebabkan tsunami.

Baca juga: Update Gempa Terkini! Cek 9 Daerah Terdampak Gempa Pacitan, Guncangan Terasa hingga Jogja

Masyarakat Lakukan Refleksi dan Doa Bersama

Dalam doa bersama yang digelar pada Senin (26/5/2025) malam, peristiwa gempa Jogja dikenang warga sebagai tragedi serta pembelajaran penting untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana.

“Bagi sebagian penyintas, gempa bumi pada 27 Mei 2006 masih menyisakan trauma dan luka mendalam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanto dalam agenda Doa Bersama dalam rangka Refleksi Gempa Bumi 27 Mei 2006 di Pendopo Manggala Parasamya, Senin (26/5/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.

Agus mengatakan, gempa ini membawa pelajaran penting terkait mitigasi bencana terutama gempa bumi.

Pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 7 tahun 2025 tentang Kajian Risiko Bencana Daerah, Kabupaten Bantul diketahui memiliki tingkat risiko atau potensi gempa bumi yang tinggi.

"Di sisi lain, menjadi sebuah pembelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, khususnya gempa bumi," ucap Agus.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa penguatan sistem mitigasi bencana ini terus dilakukan.

Salah satunya dengan melakukan konsolidasi bersama para relawan yang cukup banyak di Bantul.

"Gempa 2006 itu memberi pelajaran bagaimana kita terus menguatkan sistem mitigasi bencana, bagaimana sumber daya penanggulangan bencana inu terus kita konsolidasi," ungkap Halim.

"Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada rekan relawan kemanusiaan di Kabupaten Bantul, dari seluruh komunitas yang ada. Mari kita wujudkan Bantul yang lebih tangguh sehingga kita siap untuk selamat," imbuhnya.

Ia menuturkan, para relawan perlu dikonsolidasi agar Bantul lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam.

Baca juga: Baru Saja! Info Gempa Jogja Hari Ini 2025 BMKG, Titik Pusat Gempa Terkini 2 Menit yang Lalu Bantul

Sebagai apresiasi, pemerintah menyerahkan 504 BPJS ketenagakerjaan untuk relawan yang diberikan secara simbolis oleh Bupati Bantul dan jajaran Forkopimda.

"Konsolidasi relawan itu penting sehingga kita memiliki sumber daya yang mumpuni. Sehingga dampak bencana, baik kerugian materiil dan materiil, juga korban nyawa, itu bisa diminimalisir," tutupnya. (*)

 

Sebagian dari artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul "19 Tahun Gempa Jogja: Luka Belum Sembuh, Mitigasi Terus Diperkuat" dan "18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia"

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved