Longsor di Gerilya Samarinda

Setelah 2 Hari Pencarian Korban Longsor di Gerilya Samarinda Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia

Alhamdulillah satu korban tadi sudah berhasil kita evakuasi dengan kondisi MC Delta atau meninggal dunia" ungkap Abbas, Ketua Tim Evakuasi

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
LONGSOR DI SAMARINDA - Saat proses evakuasi terhadap korban yang ditemukan kondisi meninggal dunia akibat tanah longsor di Jalan Gerilya, gang Keluarga RT 102 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, pada Rabu, (28/5/2025) sore. (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setelah dua hari melakukan pencarian, Tim Sar gabungan berhasil mengevakuasi satu korban akibat tertimpa tanah longsor di jalan Gerilya, gang Keluarga RT 102 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda,  dalam kondisi meninggal dunia, pada hari Rabu, (28/5/2025) sekitar pukul 15.52 wita.

"Alhamdulillah satu korban tadi sudah berhasil kita evakuasi dengan kondisi MC Delta atau meninggal dunia" ungkap Abbas, Ketua Tim Evakuasi dari Basarnas Samarinda

Korban yang ditemukan itu ialah ibu Sutiah berusia 50 tahun. 

Baca juga: Cerita Pilu Ayah Korban Longsor di Gerilya Samarinda, Anaknya Sempat Mimpi Ditinggal Sang Ibu

Sutiah (50), ditemukan tidak jauh dari anaknya yang terselamat Ayu (24), sekitar dua meter tepatnya dekat dengan toilet dari bangunan rumah tersebut.

"Untuk posisi korban pada saat ditemukan terlentang, menurut dari keluarga korban itu berada dekat toilet," ujarnya. 

"Untuk kedalaman kurang lebih tiga meter dari permukaan longsoran yang ada," lanjutnya. 

Dirinya mengatakan korban akan langsung dibawa ke rumah keluarga korban atas permintaan dan dilangsungkan pemakaman pada malam hari.

Pada saat evakuasi pun, Abbas, Ketua Tim Evakuasi dari Basarnas Samarinda, menyampaikan walaupun sempat terkendala dengan tanah yang terus bergerak, puing-puing banguna, pencarian terhadap ibu Sutiah (55) tetap berjalan dan berhasil dievakuasi korban. 

"Material-material yang menghalangi untuk proses evakuasi karena di sini ada tiga ini elemen yang harus kita singkirkan baik dari tanah, kayu dan material beton sendiri," Pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved