Berita Paser Terkini

Dinkes Kutim Gencarkan Sosialisasi di Puskesmas untuk Eliminasi HIV 2030

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur melakukan sosialisasi rutin di Puskesmas untuk mencegah penyangkit HIV

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
SOSIALISASI HIV - Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal.Dalam rangka mengeliminasi penyakit human immunodeficiency virus (HIV) pada tahun 2030, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur melakukan sosialisasi rutin di Puskesmas. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dalam rangka mengeliminasi penyakit human immunodeficiency virus (HIV) pada tahun 2030, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur melakukan sosialisasi rutin di Puskesmas.

Perlu diketahui bahwa, target nasional mengenai HIV, biasa disebut dengan 95-95-95, maksudnya agar 95 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya, lalu 95 persen dari mereka yang mengetahui statusnya mendapatkan pengobatan ARV, dan 95 persen yang mendapat ARV mengalami supresi virus. 

Tak heran, itulah Dinkes Kutai Timur menggencarkan sosialisasi mengenai pengertian HIV hingga tingkat Puskesmas.

Hampir di sela-sela pasien mengantri di Puskesmas, penyuluh HIV melakukan edukasi mengenai HIV.

Baca juga: Satpol PP PPU Kerja Sama dengan Dinkes dalam Pencegahan HIV/AIDS di Sepaku IKN

"Sosialisasi HIV ini harus digiatkan, apalagi HIV ini terjadi kebanyakan juga karena ketidaktahuan masyarakat dalam penanganannya," ujar Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, Kamis (29/5/2025).

Lanjutnya, dalam program Dinkes Kutim telah merekrut penyuluh HIV yang melakukan sosialisasi mengenai HIV di Puskesmas setiap kecamatan.

Pada intinya, sosialisasi HIV di Puskesmas menjelaskan tentang bagaimana proses penularan HIV, cara mengantisipasi agar tidak terkena HIV, cara menangani saat terindikasi HIV, dan sebagainya.

Pasalnya, ia juga pernah menjumpai ada anak kecil yang tiba-tiba terkena HIV tanpa diketahui penyebabnya, atau ibu rumah tangga (IRT) yang standby di rumah saja bisa terken HIV, atau bahkan ada bayi yang terkena HIV karena tertular dari ibunya.

Hal-hal seperti itu yang dicegah dan diupayakan agar masyarakat yang tidak tahu menahu soal HIV menjadi lebih menyadari akan penyakit HIV.

Baca juga: Siswa Pengidap HIV di Kutai Timur Kaltim Akhirnya Bisa Sekolah Lagi

"Sama yang tadinya tidak perhatian atau cuek terhadap HIV, jadi tahu tentang HIV, kalau kita sudah tahu jadi lebih bisa mencegah HIV itu menular kemana-mana," tandasnya. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved