Idul Adha 2025

Jelang Idul Adha 2025, Berapa Harga Sapi Kurban di Kaltim? Ini Daftarnya

Simak harga sapi kurban di Kalimantan Timur menjelang hari raya Idul Adha 2025, ini daftarnya di seluruh daerah

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Grafis TribunKaltim.co via Canva
HARGA SAPI KURBAN - Ilustrasi Sapi yang diolah melalui Canva, Rabu (21/5/2025). Simak harga sapi kurban di Kalimantan Timur menjelang hari raya Idul Adha 2025, ini daftarnya di seluruh daerah. (Grafis TribunKaltim.co via Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak harga sapi kurban di Kalimantan Timur menjelang hari raya Idul Adha 2025, ini daftarnya di seluruh daerah.

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2025, dinamika harga sapi kurban di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan variasi signifikan dengan kisaran harga yang cukup mencolok, terutama pada kategori sapi berukuran jumbo.

Sapi dengan bobot lebih dari satu ton bahkan ditawarkan dengan harga mencapai Rp125 juta, khususnya sapi-sapi yang disiapkan untuk Bantuan Presiden (Banpres).

Menurut informasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim, sapi dengan harga fantastis tersebut tersedia di dua wilayah utama, yakni Samarinda dan Penajam Paser Utara (PPU).

“Kalau untuk sapi Banpres, sebenarnya kemarin sudah diatur batas maksimalnya tidak lebih dari Rp100 juta. Tapi memang dalam pelaksanaannya, proses negosiasi masih sangat menentukan harga akhir,” ungkap Fahmi Himawan, Kepala DPKH Kaltim, dalam keterangannya pada Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Tafdil Peternak Muda asal Bontang, Kaget Sapi Miliknya Dipilih Jadi Hewan Kurban Presiden

Sapi kurban kategori Banpres umumnya memiliki kualitas premium, baik dari segi bobot, postur, maupun kesehatan. Bobot yang melebihi 1 ton menjadi daya tarik utama, sekaligus alasan mengapa harganya bisa menembus angka Rp125 juta.

Negosiasi harga yang fleksibel menjadi mekanisme penting dalam proses pembelian sapi-sapi kategori ini.

Meskipun pemerintah pusat menetapkan batas anggaran, realisasi di lapangan tetap memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis sapi, kesehatan ternak, dan jarak distribusi.

DPKH Kaltim menegaskan bahwa pihaknya tidak memberlakukan intervensi harga secara ketat, terutama terhadap hewan kurban yang diproduksi oleh peternak lokal.

Menurut Fahmi, Idul Adha menjadi momen puncak bagi para peternak untuk meraup keuntungan dari hasil kerja keras mereka dalam membesarkan dan memelihara ternak sepanjang tahun.

Baca juga: Sapi Pilihan Prabowo untuk Kurban Seharga Rp75 Juta, Dijamin Lokal Asli Bontang

“Idul Adha ini kesempatan langka bagi peternak kita untuk menikmati hasil dari jerih payahnya. Jadi kami tidak bisa serta-merta menekan harga,” tegas Fahmi.

Namun demikian, ia tetap mengimbau agar peternak tidak mematok harga terlalu tinggi, karena bisa berisiko membuat konsumen berpaling ke pilihan lain yang lebih murah.

“Kalau harganya terlalu mahal, peternak juga bisa kesulitan mencari pembeli,” tambahnya

Salah satu tantangan utama yang dihadapi peternak lokal Kaltim adalah masuknya sapi kurban dari luar daerah.

Sapi dari luar umumnya dibanderol dengan harga lebih murah karena biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan di Kaltim.

Baca juga: Kisah Sukses Keri Warga Kutai Timur dalam Beternak Sapi, Sabet Prestasi Tingkat Provinsi Kaltim

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved