Idul Adha 2025
4 Fakta Idul Adha 1446 H di Desa Batur Banjarnegara: 720 Hewan Kurban, Bayi dan Tamu Dapat Daging
Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kembali menjadi sorotan tahun ini.
TRIBUNKALTIM.CO – Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kembali menjadi sorotan tahun ini. Pasalnya, warga berhasil mengumpulkan dan menyembelih 720 hewan kurban, yang terdiri dari 197 ekor sapi dan 523 ekor kambing atau domba.
Kepala Desa Batur, Ahmad Fauzi, menyebutkan bahwa jumlah hewan kurban tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu, meskipun terjadi sedikit penurunan pada jumlah sapi.
"Secara keseluruhan memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Tapi kalau dilihat dari jenisnya, untuk sapi ada penurunan, sedangkan kambing atau domba meningkat," ujar Fauzi, Jumat (6/6/2025), dikutip Kompas.com dari Antara.
Kemeriahan Idul Adha di Desa Batur tak pelak menjadi sorotan, bahkan kerap viral di sejumlah media sosial.
Baca juga: Lima Tahun Berdiri, Masjid di Mahulu Ini Akhirnya Gelar Sholat Id dan Kurban Perdana
Berikut 4 fakta tentang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Desa Batur, Banjarnegara.
1. Perbandingan Kurban Tahun Sebelumnya
Sebagai pembanding, pada perayaan Idul Adha 1445 H atau tahun 2024, total hewan kurban yang disembelih di Desa Batur, Banjarnegara mencapai 668 ekor: terdiri dari 200 sapi dan 468 kambing/domba.
2. Dusun Krajan Masih Dominan, Beberapa Dusun Mulai Mandiri
Di wilayah Krajan—yang mencakup Dusun Batur Kidul, Batur Tengah, dan Batur Lor—jumlah hewan kurban juga meningkat.
Tahun ini, warga Krajan menyembelih 78 sapi dan 353 kambing/domba, naik dari tahun lalu yang berjumlah 74 sapi dan 293 kambing/domba.
Baca juga: Sapi Kurban Presiden Butuh 20 Orang untuk Dipindahkan Usai Disembelih di Masjid Al Ula Balikpapan
"Penyembelihan hewan kurban di Krajan memang pernah viral karena jumlahnya sangat banyak. Namun, tahun ini ada beberapa dusun yang memilih menyembelih hewan kurban secara mandiri, tidak lagi bergabung dengan Krajan," jelas Fauzi.
3. Tradisi Iuran Tahunan Warga Jadi Kunci Keberhasilan
Keberhasilan ini tak lepas dari tradisi iuran tahunan warga Desa Batur, yang telah berlangsung turun-temurun.
Iuran dilakukan setiap keluarga sejak satu tahun sebelum Hari Raya Idul Adha.
Fauzi menjelaskan bahwa sistem iuran menyesuaikan dengan profesi warga:
- Pedagang pasar menyisihkan dana setiap lima hari, mengikuti kalender pasaran Jawa.
- Pegawai dan karyawan menyisihkan dari gaji bulanan.
- Petani memberikan sebagian dari hasil panen.
- Sebagian warga juga menabung harian untuk ikut berkurban.
Baca juga: Jengkol Tahi Lala, Aroma Rindu Perantau Pada Momentum Idul Adha 1446 Hijriah di Balikpapan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.