Berita Nasional Terkini
Riwayat Sultan Hamid II Bangsawan Asal Pontianak, Sosok di Balik Terciptanya Garuda Pancasila
Sosok penting di balik terciptanya lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok penting di balik terciptanya lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.
Desain burung Garuda yang gagah mencengkeram pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, terdapat sosok penting yang berperan besar dalam proses penciptaannya, dia adalah Sultan Hamid II.
Nama lengkapnya Syarif Abdul Hamid Alkadrie, lebih dikenal sebagai Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia bukan hanya bangsawan, tetapi juga seorang perancang berbakat dan tokoh penting dalam sejarah awal kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: 35 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2025 Gratis Lengkap Cara Pasangnya, Jadikan PP di WA/IG
Baca juga: Link Download Logo Hari Lahir Pancasila 2025 PDF, PNG, JPEG, Lengkap Tema yang Diusung Tahun Ini
Awal Kehidupan Sultan Hamid II
Sultan Hamid II lahir pada 12 Juli 1913 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia adalah putra Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, Sultan ke-6 Pontianak, dan Syecha Jamilah Syarwani.
Pendidikan dasarnya ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS) di berbagai kota seperti Pontianak, Sukabumi, Yogyakarta, hingga Bandung.
Baca juga: 50 Ucapan Hari Lahir Pancasila 2025 yang Menyentuh Hati dan Berisi Kata-kata Penuh Semangat Juang
Ia kemudian melanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Bandung dan Malang.
Meski sempat kuliah di Technische Hooge School (kini ITB), pilihan hidupnya justru membawanya ke Akademi Militer Belanda di Breda.
Setelah sang ayah wafat akibat penangkapan oleh Jepang pada 1944, Sultan Hamid II naik tahta menggantikan posisi ayahnya sebagai Sultan Pontianak sejak 29 Oktober 1945.
Tugas Merancang Lambang Negara
Baca juga: Susunan Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Ada Logo, Tema dan Link Download Pedoman Resmi
Peran penting Sultan Hamid II dalam sejarah Indonesia dimulai pasca-Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949.
Saat itu, Presiden Soekarno menunjuknya sebagai Menteri Negara Zonder Portofolio dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS).
Melalui Keputusan Presiden RIS Nomor 2 Tahun 1949, Sultan Hamid II diberi tugas khusus: merancang dan merumuskan lambang negara Republik Indonesia.
Tugas ini tidaklah ringan karena lambang tersebut harus mencerminkan identitas bangsa dan dasar negara Pancasila.
Baca juga: 40 Contoh Ucapan Hari Lahir Pancasila 2025 Singkat dan Penuh Semangat untuk Caption di Media Sosial
Untuk mendukung tugas tersebut, dibentuklah Panitia Perencana Lambang Negara yang diketuai oleh Mohammad Yamin.
Anggota panitia meliputi tokoh-tokoh penting seperti Ki Hajar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan R.M. Ngabehi Poerbatjaraka.
Garuda sebagai Simbol Negara
Dari berbagai usulan dan rancangan yang masuk, Sultan Hamid II memutuskan untuk mengembangkan desain lambang negara berbentuk burung Garuda.
Baca juga: Kalender Juni 2025, Cek Daftar Libur Tanggal Merah, Cuti Bersama Idul Adha dan Hari Lahir Pancasila
Burung mitologis ini sudah dikenal dalam kebudayaan Nusantara dan dianggap memiliki makna kekuatan dan kejayaan.
Presiden Soekarno juga menekankan bahwa lambang negara harus mencerminkan pandangan hidup bangsa dan nilai-nilai Pancasila.
Sultan Hamid II pun menyusun desain awal, lalu memperbaikinya berdasarkan masukan dari panitia.
Pada rancangan awal, burung Garuda tampak antropomorfis atau menyerupai manusia.
Baca juga: Kata Japto, Ketua Umum Pemuda Pancasila soal Kaitannya dengan Mantan Bupati Kukar, Rita Widyasari
Namun atas saran dan kritik, bentuknya diubah menjadi burung elang Jawa yang lebih realistis.
Kepala Garuda yang semula gundul kemudian ditambahkan jambul, dan posisi cakar yang mencengkeram pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" disesuaikan.
Pengesahan Lambang Negara
Pada 11 Februari 1950, Sidang Kabinet RIS secara resmi mengesahkan rancangan Sultan Hamid II sebagai lambang negara.
Baca juga: BPIP RI Sambangi Kodam VI/Mulawarman, Bahas Penguatan Ideologi Pancasila dan Ketahanan Pangan
Sementara itu, rancangan Mohammad Yamin yang juga masuk final seleksi ditolak karena dinilai terlalu dipengaruhi simbol Jepang, seperti penggunaan matahari bersinar.
Lambang Garuda Pancasila pertama kali diperkenalkan secara publik oleh Presiden Soekarno pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes, Jakarta (kini kawasan Duta Merlin).
Revisi dan penyempurnaan terus dilakukan, termasuk melibatkan pelukis istana, Dullah, yang diminta Soekarno untuk menyempurnakan bentuk visual Garuda pada 20 Maret 1950.
Akhirnya, peraturan mengenai penggunaan dan bentuk resmi lambang negara diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa yang Menciptakan Lambang Garuda Indonesia?"
Tak Hanya Bambang Pacul, Inilah Sederet Kader yang Tak Lagi Jabat Ketua DPD PDIP |
![]() |
---|
Barusan! Info BMKG Gempa Bener Meriah Hari Ini, Pusat Gempa 2 Menit yang Lalu Aceh dan Sumut Terkini |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Politisi Nasdem Murka soal Seruan Bubarkan DPR, Unggahannya di IG Viral |
![]() |
---|
5 Fakta Terkini Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Dugaan Motif dan Pengakuan Pelaku Yang Ditangkap |
![]() |
---|
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik 2026? Penjelasan Sri Mulyani dan Tarif Terkini untuk Kelas 1, 2, 3 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.