Berita Nasional Terkini

Momen Wapres Gibran Tak Ingin Dahului Megawati dan Pilih di Belakang, Pakar: Prabowo Ingin Merangkul

Momen ketika Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat berjalan dibelakang Presiden Prabowo yang berdampingan dengan Megawati Soekarnoputri

YOUTUBE: SEKRETARIAT PRESIDEN
GESTUR - Tangkapan layar video youtube Sekretariat Presiden. Momen ketika Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat berjalan dibelakang Presiden Prabowo yang berdampingan dengan Megawati Soekarnoputri. (YOUTUBE: SEKRETARIAT PRESIDEN) 

TRIBUNKALTIM.CO - Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 di halaman Kementerian Luar Negeri, Jakarta, tidak hanya menyuguhkan seremoni kenegaraan yang khidmat, namun juga menghadirkan simbol politik yang sarat makna.

Salah satu momen yang paling mencuri perhatian publik dan pengamat politik adalah ketika Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tampak berjalan berdampingan dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat berjalan seorang diri di belakang mereka.

Momen tersebut, yang terekam jelas dalam berbagai media, langsung menuai beragam tafsir politik.

Analis komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat, menyebut bahwa tindakan Prabowo ini bukanlah sebuah kebetulan atau sekadar urusan protokoler belaka.

Menurutnya, gestur ini mencerminkan sikap kenegarawanan dan penghormatan terhadap sejarah serta upaya membangun rekonsiliasi politik pasca Pilpres 2024.

Baca juga: Respons NasDem Soal Berhasilnya Prabowo Pertemukan Megawati dan Gibran di Momen Hari Lahir Pancasila

"Itu momen pertama kalinya Ibu Megawati dan Gibran bertemu setelah Pilpres 2024, langka melihat keduanya bisa bertemu setelah diisukan hubungan yang tidak baik-baik saja beberapa waktu terakhir," ujar Hensat, mengutip dari Kompas.com, Senin (2/6/2025).

Hensat menyebut, Prabowo sedang menunjukkan bentuk penghormatannya kepada Megawati selaku pemimpin di masa lalu.

Dia mengatakan, Prabowo bijaksana karena menempatkan Megawati di depan Gibran.

"Bijaksana sekali Presiden Prabowo menempatkan Megawati untuk berdiri di depan Gibran. Ini menunjukkan sikap kenegarawanan dan penghormatan terhadap sejarah kepemimpinan bangsa," tutur dia.

Hensat menilai, gestur tersebut bukan sekadar protokoler, tetapi juga memiliki makna simbolis yang kuat. Dia menduga, Prabowo ingin merangkul seluruh pihak yang tidak berada di dalam pemerintahan saat ini.

Baca juga: Dampingi Wakil Presiden Gibran Tinjau IKN, Rudy Masud: Tahun Ini akan Banyak Kejutan

"Posisi ini mencerminkan upaya Prabowo untuk merangkul semua elemen bangsa, termasuk tokoh-tokoh dari generasi sebelumnya. Ini adalah sinyal politik yang positif, menunjukkan bahwa pemerintahan baru ingin membangun harmoni dan kesinambungan," ujar Hensat.

Hensat menilai, momen ini bisa menjadi upaya Prabowo meredam spekulasi ketegangan politik antara kubu Megawati dan Gibran usai Pilpres 2024.

Gibran sendiri pernah dipecat Megawati dari PDI-P pada 2024 lalu lantaran menjadi cawapres Prabowo.

"Ada isu-isu yang beredar bahwa hubungan politik antara PDI-P dan Gibran renggang setelah dinamika pilpres. Namun, kehadiran mereka dalam satu bingkai upacara ini menunjukkan bahwa di atas semua perbedaan, ada kepentingan yang lebih besar, yaitu persatuan bangsa," imbuh dia. 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri tampak jalan berdampingan ketika memasuki lokasi upacara Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Baca juga: Gibran Mulai Ngantor di IKN Tahun 2026, Pembangunan Istana Wapres Dilanjutkan Pasang Kaca Antipeluru

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat sendirian mengekor keduanya dari belakang.

Pantauan Kompas.com, Senin (2/6/2025), momen itu terjadi ketika pimpinan upacara melaporkan bahwa upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 telah siap dimulai.

Lalu, Prabowo yang awalnya berdiri sendiri di depan, menengok ke arah Megawati untuk memberi kode agar berjalan berdampingan dengannya.

Gibran yang berada di belakang mereka pun hanya mengekor keduanya dari belakang. Selanjutnya, upacara Hari Lahir Pancasila dimulai. Prabowo bertindak sebagai Inspektur Upacara. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menerka Maksud Prabowo yang Biarkan Megawati Berjalan di Depan Gibran...",

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved