Idul Adha
Benarkah Tidak Boleh Potong Kuku Sebelum Berkurban? Ini Faktanya!
Hari Raya Idul Adha 2025 sudah di depan mata, kembali ramai diperbincangkan soal hukum memotong kuku sebelum melaksanakan ibadah kurban.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari Raya Idul Adha 2025 sudah di depan mata menjelang hari besar ini, kembali ramai diperbincangkan soal hukum memotong kuku sebelum melaksanakan ibadah kurban.
Seringnya muncul pertanyaan bolehkah memotong kuku sebelum melaksanakan kurban, ini menjadi perbincangan dikalangan masyarakat yang ingin berkurban, berikut penjelasan lengkap mengenai pertanyaan tersebut.
Sebagaimana diketahui, pada Idul Adha umat Islam menyembelih hewan kurban seperti kambing, kerbau atau sapi sebagai bentuk keteladanan terhadap kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.
Lalu, bagaimana sebenarnya hukum memotong kuku sebelum berkurban? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Ketentuan Memotong Kuku sebelum Berkurban
Baca juga: Apa Hukum Kurban Secara Patungan 1 Sapi untuk 7 Orang? Ini Penjelasan Lengkap Buya Yahya
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menjelaskan bahwa larangan memotong kuku berlaku bagi orang yang berniat melaksanakan kurban, atau disebut shohibul qurban.
Meski begitu, larangan ini tidak bersifat wajib hukumnya adalah sunah, yakni dianjurkan untuk ditinggalkan agar mendapatkan pahala.
Namun, jika tetap dilakukan, tidak menimbulkan dosa.
"Untuk yang berkurban (larangan potong kuku sebelum kurban Idul Adha). Tapi, hukumnya sunah alias tidak wajib," kata dia, dikutip dari Kompas.com (2023).
Sementara bagi muslim yang tidak berkurban, memotong kuku tetap diperbolehkan alias hukumnya mubah.

Perbedaan Pendapat Ulama soal Larangan Potong Kuku
Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri, mengungkapkan adanya perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait hadis mengenai larangan memotong kuku menjelang kurban.
Pandangan pertama menyebutkan bahwa larangan ini ditujukan kepada umat Islam yang hendak berkurban, dan berlaku mulai tanggal 1 hingga 10 Zulhijah.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa larangan itu sebenarnya bukan ditujukan kepada manusia, melainkan pada hewan kurban itu sendiri.
Pandangan kedua ini dianut oleh sejumlah besar ulama, Syamsul juga menyampaikan bahwa para imam mazhab memiliki pandangan yang tidak sama mengenai persoalan ini.
"Jadi berbeda pendapat, kalau makruh itu berarti itu larangan, tapi tidak sampai pada haram," jelas Syamsul." katanya.
Menurut Imam Abu Hanifah, memotong kuku sebelum berkurban saat Idul Adha diperbolehkan (mubah).
Baca juga: Toleransi di Hari Raya Kurban: Apa Hukum Memberi Daging Kurban kepada Non-Muslim?
Sementara Imam Syafi’i dan Imam Malik berpendapat bahwa hal itu makruh sedangkan menurut Imam Ahmad, hukumnya tidak diperbolehkan atau dilarang.
Kapan Waktu yang Dianjurkan untuk Tidak Potong Kuku?
Berdasarkan pandangan sebagian ulama, larangan memotong kuku bagi orang yang akan berkurban berlaku sejak masuknya 1 Zulhijah hingga kurban disembelih.
Mengutip dari Baznas, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim:
"Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikit pun sampai ia menyembelih kurbannya." (HR. Muslim: 1977)
Mayoritas ulama sepakat bahwa larangan ini mulai berlaku sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan Zulqa’dah, yang menandai masuknya malam pertama bulan Zulhijah.
Baca juga: Idul Adha Era Digital, Kurban Online Jadi Tren, Tapi Apakah Sah Menurut Syariat?
Contohnya, jika hilal Zulhijah terlihat pada malam Jumat, maka larangan memotong kuku dimulai sejak Kamis malam (maghrib).
Larangan ini tetap berlaku hingga hewan kurban disembelih pada 10 Zulhijah.
Setelah proses penyembelihan selesai, barulah mereka yang berkurban diperbolehkan kembali memotong kuku. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Mau Puasa Arafah Besok? Simak Niat dan Doa Berbuka Puasanya di Sini |
![]() |
---|
Maksimalkan Ibadah di 8 Dzulhijjah! Ini Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Idul Adha Makin Bermakna dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah: Simak Jadwal, Niat dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Hukum Shalat Jumat Setelah Shalat Idul Adha, Apakah Wajib Dilakukan? Ini Anjuran Ulama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.