Berita Kukar Terkini

Kasus Kekerasan pada Anak di Kukar Meningkat, DP3A Genjot Pencegahan hingga Desa

Kasus kekerasan terhadap anak terus mengalami peningkatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Freepik
KASUS KEKERASAN ANAK - Ilustrasi tindakan kekerasan kepada anak. Upaya masif yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kukat ini diharapkan bisa menekan angka kekerasan terhadap anak, sekaligus memperkuat peran komunitas dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.  

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kasus kekerasan terhadap anak terus mengalami peningkatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, dalam beberapa tahun terakhir. 

Fakta ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Supayetno, yang menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak kini menjadi prioritas utamanya.

"Memang perhatian kita sekarang tertuju pada kasus kekerasan terhadap anak, karena jumlahnya paling banyak. Anak ini memang kelompok yang paling rentan," ujar Hero, Kamis (5/6/2025).

DP3A Kukar mencatat, meskipun laporan kekerasan setiap tahun meningkat, hal itu tidak lantas menandakan situasi yang memburuk. 

Baca juga: Terungkap Alasan DP3A Kukar Langsung Turun Tangan Atasi Kasus Kekerasan Anak dan Pernikahan Dini

Justru, peningkatan laporan dianggap sebagai indikator meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berani melapor dan mencari bantuan.

Ini bukan seperti kasus stunting yang menunjukkan memburuk. Kekerasan itu seperti fenomena gunung es.

"Tapi sekarang mereka sudah berani bicara, itu kemajuan. Dan dengan begitu kita bisa lebih mudah melakukan pendampingan," tambahnya.

Hero menjelaskan bahwa setiap laporan yang masuk akan ditangani berdasarkan tingkat keparahannya.

Untuk kasus kekerasan ringan seperti KDRT, pihaknya melakukan pendekatan mediasi. Sementara kasus yang lebih berat, terutama kekerasan seksual, akan langsung diproses secara hukum.

Sebagai bentuk pencegahan jangka panjang, DP3A telah melakukan berbagai upaya dari tingkat kabupaten hingga desa. 

Salah satunya adalah pembentukan Forum Anak di setiap desa sebagai ruang aman bagi anak-anak untuk menyampaikan hal-hal yang tidak nyaman atau berisiko kekerasan.

"Kami juga mendorong program Sekolah Ramah Anak, dan membentuk Forum Relawan Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat. Jadi langkah-langkah pencegahan ini kami lakukan bersama-sama dengan masyarakat," pungkas Hero. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved