Berita Kaltim Terkini

Segini Harga Sapi Kurban Presiden Prabowo Termahal di Kaltim, Berat Capai 960 Kg

Inilah harga sapi kurban Presiden Prabowo paling termahal di Kalimantan Timur, berat mencapai 960 kilogram

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
SAPI PRESIDEN - Peternak sapi Prayitno, yang sapi miliknya terpilih sebagai hewan qurban bantuan Presiden, ditemui usai penyerahan sapi oleh Wakil Gubernur Kaltim pada Jumat (6/6/2025). Inilah harga sapi kurban Presiden Prabowo paling termahal di Kalimantan Timur, berat mencapai 960 kilogram. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah harga sapi kurban Presiden Prabowo paling termahal di Kalimantan Timur, berat mencapai 960 kilogram.

Semangat berbagi dalam momentum Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah kembali hadir melalui bantuan hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk masyarakat Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Tahun ini, perhatian publik tertuju pada seekor sapi berbobot hampir satu ton yang menjadi simbol kemegahan dan kepedulian pemimpin negara terhadap rakyatnya.

Dari 13 ekor sapi yang dikirimkan oleh Presiden melalui Sekretariat Presiden (Setpres) ke wilayah Kalimantan Timur dan IKN, sapi terbesar dan terberat datang dari Kota Samarinda.

Sapi berbobot 960 kilogram, dengan warna cokelat mengilap, dipelihara dan dirawat secara istimewa oleh seorang peternak lokal bernama Prayitno dari kawasan Makroman, Samarinda.

Sapi ini diberi nama “Adul”, dan menjadi hewan kurban termahal di antara semua sapi bantuan Presiden tahun ini di Kalimantan Timur.

Baca juga: 15 Tim Diturunkan Pemkot Balikpapan untuk Awasi Hewan Kurban, Kasus Cacing Hati Ditemukan

“Si Adul itu Rp105 juta dan itu yang termahal dari 13 ekor sapi Banmas Presiden di Kaltim dan IKN,” ujar Fahmi Himawan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (6/6/2025).

Sapi “Adul” disembelih secara simbolis di Masjid Besar Ar-Rasyidin, yang terletak di Jalan Jakarta, kawasan Loa Bakung, Kota Samarinda.

SAPI PRESIDEN - Peternak sapi Prayitno, yang sapi miliknya terpilih sebagai hewan qurban bantuan Presiden, ditemui usai penyerahan sapi oleh Wakil Gubernur Kaltim pada Jumat (6/6/2025). Peternak sapi dari Makroman, Samarinda, kembali mencuri perhatian setelah untuk kedua kalinya sapinya terpilih sebagai hewan qurban bantuan Presiden seekor sapi hasil persilangan Brahman dan Pegon bernama Adul seberat 960 kilogram yang disembelih di Masjid Besar Ar-Rasyidin. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS)
SAPI PRESIDEN - Peternak sapi Prayitno, yang sapi miliknya terpilih sebagai hewan qurban bantuan Presiden, ditemui usai penyerahan sapi oleh Wakil Gubernur Kaltim pada Jumat (6/6/2025). Peternak sapi dari Makroman, Samarinda, kembali mencuri perhatian setelah untuk kedua kalinya sapinya terpilih sebagai hewan qurban bantuan Presiden seekor sapi hasil persilangan Brahman dan Pegon bernama Adul seberat 960 kilogram yang disembelih di Masjid Besar Ar-Rasyidin. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS)

Lokasi ini dipilih sebagai tempat penyembelihan tingkat provinsi, mengingat bobot sapi yang melebihi standar nasional dan fasilitas masjid yang memadai untuk menampung antusiasme masyarakat.

Prosesi penyerahan bantuan dilakukan secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, disaksikan oleh jajaran tokoh agama, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar.

Penyerahan tersebut berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh rasa syukur, menandai kuatnya ikatan antara pemerintah pusat dan daerah dalam semangat berbagi dan peduli.

Program bantuan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto tahun ini mencakup total 13 ekor sapi, yang dibagikan secara merata di Kalimantan Timur dan IKN, 2 ekor sapi untuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), 11 ekor sapi untuk 10 kabupaten/kota serta 1 ekor untuk tingkat provinsi.

Baca juga: 830 Kg Daging Sapi Kurban Presiden Dibagikan di Balikpapan, Ketua RT 17: Tahun Ini Lebih Tertata

Masing-masing sapi dipilih berdasarkan standar berat minimal di atas 800 kilogram, dengan pengecualian untuk wilayah tertentu yang memiliki keterbatasan pasokan lokal.

Fahmi Himawan juga mengungkapkan adanya pengecualian pada Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Wilayah ini hanya mampu menyediakan sapi berbobot sekitar 400 kilogram, jauh di bawah standar minimum pemerintah pusat.

Untuk itu, kebijakan distribusi diganti dengan dua ekor sapi ukuran sedang, agar jumlah daging kurban tetap mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved