Berita Samarinda Terkini

DLH Samarinda Sebut Penggunaan Kantong Plastik dan Pembuangan Jeroan Masih Dilakukan Warga

Pemerintah mengimbau agar proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan, mulai dari pengelolaan limbah

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
PENGELOLAAN SAMPAH - Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, Rabu (5/3/2025). Pemerintah mengimbau agar proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan, mulai dari pengelolaan limbah hingga distribusi daging kurban. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda menilai efektivitas Surat Edaran Walikota tentang kebersihan lingkungan, selama perayaan kurban menunjukkan hasil yang cukup baik, meski masih ditemukan sejumlah tantangan di lapangan.

Kepala Bidang Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat mulai patuh terhadap imbauan untuk menjaga kebersihan.

Namun penggunaan plastik sekali pakai masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi.

"Untuk efektivitas surat edaran saat ini cukup baik, meskipun masih banyak yang melaksanakan pembagian daging kurban masih menggunakan kemasan plastik. Karena mungkin wadah pembungkus seperti daun pisang dan anyaman rotan (besek) dirasa tidak praktis dan juga agak repot dalam menyediakannya," ujar Boy saat dihubungi, Minggu (8/6). 

Meski begitu, ia menyebut terdapat tren positif di beberapa wilayah yang mulai beralih pada penggunaan wadah ramah lingkungan seperti yang dianjurkan dalam edaran Walikota Samarinda Andi Harun.

Baca juga: DLH Samarinda Angkut 224 Ton Sampah Pascabanjir di Loa Janan Ilir Kaltim

Hal ini menjadi pertanda bahwa kesadaran masyarakat perlahan mulai tumbuh.

"Namun di beberapa lokasi sudah mulai tertib dalam penggunaan wadah ramah lingkungan tersebut,"tambahnya.

Di sisi lain, DLH juga masih menemukan adanya pembuangan limbah organik kurban secara tidak tepat, terutama bagian jeroan yang langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS), padahal seharusnya dikubur untuk menghindari potensi pencemaran dan bau menyengat.

"Di beberapa TPS juga masih ditemui sisa organ hewan kurban, terutama isi perut (jeroan) dibuang langsung ke TPS yang seharusnya lebih baik apabila dibuang dengan cara dikubur," jelas Boy.

Namun demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan pengelolaan limbah kurban tahun ini secara umum menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tapi harus diakui bahwa pelaksanaan pembuangan limbah kurban tahun ini secara general masih lebih baik dari tahun sebelumnya dan semoga meningkat di tahun-tahun mendatang," harapnya.

Berdasarkan data DLH Samarinda, volume sampah harian di kota Samarinda secara umum dapat mencapai lebih dari 600 ton.

Terkait volume sampah secara keseluruhan, Boy menyebut bahwa Samarinda mengalami kenaikan produksi sampah sebesar 8 hingga 10 persen pasca Iduladha.

Peningkatan ini dipicu oleh adanya berbagai kegiatan pemotongan hewan di beberapa titik yang berdampak pada penambahan limbah domestik dan organik.

"Dimungkinkan karena ada beberapa lokasi atau tempat yang mengadakan acara sehingga produksi sampah meningkat," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved