Breaking News

Idul Adha 2025

Kepala Pusing Usai Menyantap Daging Kambing? Bisa Jadi Hipertensi, Ini Cara Mencegah dan Mengobati

Kepala pusing usai menyantap daging kambing? Bisa jadi gejala hipertensi, ini cara mencegah dan mengobatinya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
rspp.co.id
TEKANAN DARAH TINGGI - Gambar ilustrasi pasien yang sedang dicek tekanan darahnya yang diambil dari situs rspp.co.id pada Senin (9/6/2025). Kepala pusing usai menyantap daging kambing? Bisa jadi gejala hipertensi, ini cara mencegah dan mengobatinya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Anda mengalami kepala pusing usai menyantap daging mambing? Bisa jadi ini gejala hipertensi, cek cara mencegah dan mengobatinya.

Sebagai informasi, hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah di arteri meningkat cukup tinggi. 

Tekanan darah tinggi alias hipertensi dituliskan sebagai dua angka, tekanan sistolik dan tekanan diastolik.

Tekanan sistolik merupakan angka yang diperoleh saat jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolik merupakan angka yang diperoleh saat jantung berelaksasi.

Misalnya, angka 120/80 mmHg (seratus dua puluh delapan puluh) terdiri dari tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg.

Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika dalam posisi duduk tekanan sistoliknya mencapai 140 mmHg atau lebih, juga jika tekanan diastoliknya mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.

Dikutip dari emc.id, berikut ini adalah klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa:

- Normal : sistolik dibawah 120 mmHg / diastolik dibawah 80 mmHg

- Prahipertensi : sistolik 120-139 mmHg / diastolik 80-89 mmHg

- Hipertensi stadium 1 : sistolik 140-159 mmHg / diastolik 90-99 mmHg

- Hipertensi stadium 2 : sistolik 160 mmHg ke atas / diastolik 100 mmHg ke atas

- Krisis hipertensi (perlu penanganan segera) : sistolik 180 mmHg ke atas / diastolik 110 mmHg ke atas

Penyebab Hipertensi

Terdapat dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda. 

1. Hipertensi primer

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab hipertensi primer antara lain: mutasi gen atau kelainan genetik yang diwariskan dari keluarga, perubahan fisik dan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia, serta faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder dapat terjadi dengan cepat dan menimbulkan efek yang lebih parah daripada hipertensi primer.

Penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit ginjal, kecanduan alkohol, sleep apnea , tumor endokrin tertentu, dan efek samping obat-obatan.

Gejala Hipertensi

Seringkali, hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak menimbulkan gejala, sehingga hipertensi juga dikenal sebagai silent killer , karena dapat menyebabkan kematian mendadak.

Namun, orang yang memiliki tekanan darah sangat tinggi dapat mengalami gejala-gejala berikut:

- Sakit kepala / kepala pusing

- Nyeri dada dan kesulitan bernafas

- Detak jantung tidak teratur

- Sering merasa lelah atau bingung

- Sering merasakan berdebar-debar di dada, leher, atau area telinga

Komplikasi Akibat Hipertensi

Hipertensi jangka panjang dapat menimbulkan komplikasi berupa aterosklerosis, yaitu penumpukan plak pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.

Saat terjadi penyempitan, jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan serangan jantung.

Selain itu, hipertensi juga disebut-sebut dapat menyebabkan stroke , gagal ginjal, dan gangguan pada mata.

Banyak pasien yang tidak minum obat secara teratur karena takut dengan efek samping obat atau minum obat secara teratur tetapi tekanan darahnya tidak terkontrol dengan baik.

Target tekanan darah berbeda-beda, tergantung pada usia dan penyakit penyerta, jadi sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai target tekanan darah yang baik untuk masing-masing individu pasien.

Cara Mencegah dan Mengobati Hipertensi

Untuk mengobati pasien yang mengalami tekanan darah tinggi, pasien diharuskan untuk mengonsumsi obat penurun tekanan darah sesuai anjuran dokter secara teratur.

Hal ini dikarenakan hipertensi primer tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikontrol dengan obat-obatan dan jika dihentikan akan terjadi peningkatan tekanan darah kembali dalam hitungan hari hingga bulan.

Sebagai pencegahan dini hipertensi atau tekanan darah tinggi, mulailah terapkan pola hidup sehat, seperti:

- Makan makanan sehat dengan gizi seimbang 

- Berolahraga dan istirahat yang cukup

- Pertahankan berat badan

- Hentikan kebiasaan merokok

- Kurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein

- Kurangi konsumsi garam

- Mengelola stres

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari oleh penderitanya.

Itulah mengapa memeriksakan tekanan darah ke dokter sangat penting sebagai tindakan pencegahan.

Orang dewasa di atas usia 40 tahun disarankan untuk memeriksa tekanan darah setahun sekali karena tekanan darah dapat berubah sewaktu-waktu dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur untuk memastikan tekanan darah tetap baik sepanjang hari. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved